Pelayananpublik.id- Warga Indonesia seringkali menjadi turis di beberapa negara tetangga. Nah, sebelum berkunjung, biasanya turis harus menyiapkan mata uang negara tujuan.
Atau mereka bisa menukarkannya di money changer di negara tersebut.
Namun, saat ini Bank Indonesia (BI) sedang membuat kebijakan agar warga Indonesia bisa menggunakan rupiah dalam bertransaksi di beberapa negara.
BI rencananya akan menjajaki penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan berbagai bank sentral di berbagai belahan dunia, salah satunya Arab Saudi dan India.
Hal itu dibenarkan Gubernur BI Perry Warjiyo yang juga mengatakan saat ini otoritas moneter sudah menyepakati penggunaan QRIS dengan Bank of Thailand.
“Kita sudah melakukan piloting dengan Thailand. Sebentar lagi dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura. Juga Arab Saudi dan India,” ujar Perry dikutip dari CNN, Rabu (6/10/2021).
Rencananya, kata Perry, penggunaan QRIS akan mulai digunakan di negeri gajah pada Kuartal I-2022 mendatang. Saat ini, kedua negara tengah melakukan uji coba penggunaan QRIS.
QRIS ini nantinya juga akan bisa digunakan untuk transaksi keuangan yang terhubung dengan sejumlah bank yang sudah bekerja sama dalam program penggunaan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) atau disebut sebagai bank tertunjuk (Appointed Cross Currency Dealers/ACCD)
Mereka adalah BCA, BNI, dan BRI untuk di Indonesia. Sementara di Thailand, ada Bangkok Bank (BBL), Bank of Ayudhya (Krungsri), dan CIMB Thai Bank (CIMBT).
Dengan layanan ini, pengguna dari Indonesia dapat lebih mudah melakukan transaksi jika sedang berada di Thailand.
Jadi lewat layanan itu, para pengguna dari Indonesia dapat menggunakan aplikasi pembayaran melalui gawai untuk memindai QR Code yang tersedia di seluruh merchant di Thailand.
Demikian pula dengan pengguna dari Thailand yang dapat menggunakan aplikasi pembayaran QR Code di seluruh merchant di seluruh Indonesia. Layanan ini juga tersedia untuk transaksi e-commerce antara Indonesia-Thailand dan sebaliknya. (*)