Pelayananpublik.id- Pandemi Covid-19 membuat banyak perusahaan gulung tikar, tak terkecuali perusahaan media. Terang saja itu juga berimbas kepada kesejahteraan kepada jurnalis baik di ibu kota maupun daerah.
Berdasarkan survei yang dilakukan Media Buffet Public Relations, sejumlah jurnalis berharap cemas agar kantor redaksi tempat mereka berkreasi, bisa melewati krisis dan bertahan.
Sebanyak 45% jurnalis di daerah dan 22% di kawasan Jabodetabek merasa khawatir jika perusahaan akan tutup dan berujung pada PHK.
Survei ini dilakukan dalam rentang waktu Agustus sampai September kepada jurnalis di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya.
Dalam survei ini, setidaknya 3% jurnalis sedang menderita COVID-19, dan 36% sedang merawat keluarganya yang terpapar. Sementara ada 50% jurnalis yang tidak bersedia memberikan informasi terkait kondisi kesehatan mereka.
Tidak hanya itu, sebanyak 51% jurnalis di daerah mengaku bahwa mereka mengalami kondisi kesulitan secara ekonomi. Adapun, untuk jurnalis di kawasan Jabodetabek, sebanyak 42% pun mengaku mengalami penurunan pendapatan tetap karena terkena penyesuaian upah.
“Kami memahami bahwa pandemi berdampak pada seluruh masyarakat maupun secara profesi, tak terkecuali pada jurnalis. Dari hasil temuan kami, teman-teman jurnalis merasa khawatir dengan kondisi perusahaan mengalami pemotongan gaji. Dan ini bukan cuma melanda perusahaan media kecil, tapi juga media nasional,“ ucap Bima Marzuki, CEO dari Media Buffet PR.
Segala resiko yang dihadapi di tengah cobaan yang terus menghantam, seorang jurnalis harus beradaptasi dan berjuang dengan sebuah siklus yang tak pernah terjadi sebelumnya untuk tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai garda terdepan pembawa informasi.
“Kami sadar bahwa teman-teman jurnalis merupakan salah satu kelompok pekerja yang paling rentan terpapar COVID-19 karena bertemu dengan banyak narasumber serta dengan mobilitas yang tinggi. Demi tanggung jawab profesi, agar senantiasa menghadirkan informasi yang cepat dan akurat, apa pun dihadapi mereka dengan jiwa besar,” ujar Bima Marzuki selaku CEO dan Founder Media Buffet PR dalam keterangan tertulis.
Meski demikian, kata dia, jurnalis telah mencurahkan isi hati dalam sebuah survei independen yang dilakukan oleh sahabat jurnalis Indonesia, Media Buffet PR, melalui pendekatan khas komunikasi empatiknya.
Media Buffet PR memahami apa yang menjadi kekhawatiran para jurnalis serta kesulitan yang mereka hadapi dan kondisi keluarga selama pandemi.
“Dengan partisipasi kepedulian sosial ini, Media Buffet PR berharap dapat menjadi mitra rekan-rekan jurnalis dengan mengedepankan konsep komunikasi dari hati ke hati dan kekeluargaan,” pungkasnya. (*)