Pelayananpublik.id- Keadaan lingkungan baik flora dan fauna di permukaan bumi tentu berbeda-beda berdasarkan letak geografisnya.
Ada daerah yang hampir selalu diguyur hujan, ada pula yang kering dan tandus. Makhluk hidup yang menghuni masing-masing daerah itu pun berbeda tergantung mana dari mereka yang bisa bertahan hidup di kondisi daerahnya masing-masing.
Nah pengelompokkan paling besar dari keragaman makhluk hidup itulah disebut bioma.
Dengan kata lain, bioma adalah ekosistem besar dan terdiri atas beberapa macam atau jenis, meliputi flora dan fauna dengan karakteristik tertentu pada suatu wilayah.
Adapun beberapa hal yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah sinar matahari, curah hujan, iklim, dan letak geografis.
Menurut Charles Kendrich bioma adalah bagian dari berbagai unit geografis yang berukuran besar pada bumi. Bioma tersebut dibedakan berdasarkan jumlah perbedaan yang dimiliki tipe-tipe vegetasi dari iklim dan lingkungan pada tempat tinggal flora dan fauna yang tidak memiliki batasan.
Fungsi Bioma
Beberapa fungsi dari bioma adalah sebagai berikut:
– Mempermudah klasifikasi jenis-jenis flora dan fauna yang baru ditemukan atau diketahui.
– Memudahkan penadaan berbagai jenis spesies flora dan fauna.
– Membantu menata populasi tertentu bisa berjalan dengan lancar dan mudah.
– Sebagai metode untuk mengetahui jenis flora dan fauna dengan mengamati cara hidup dari makhluk hidup tersebut dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Karakteristik Bioma
1. Bisa diamati lewat jenis vegetasi yang mendominasinya.
2. Terdapat Interaksi yang terbentuk dari berbagai unsur lingkungan yang meliputi iklim, air, tanah, dan organisme-organisme pada suatu daerah tertentu.
3. Terdiri dari komunitas klimaks atau sekelompok berbagai macam populasi yang menjadi penanda melalui bentuk vegetasi utama di suatu wilayah tertentu.
4. Komunitas hidupnya cukup stabil, kecuali apabila terjadi suatu hal yang mengakibatkan kondisi komunitas menjadi tidak stabil atau terganggu.
5. Nama bioma biasanya diberikan dengan melihat atau menyesuaikan dengan vegetasi yang mendominasi.
Faktor yang Mempengaruhi Bioma
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bioma pasti terdiri dari flora dan fauna tertentu bersasarkan lokasinya. Nah, jenis flora dan fauna di suatu lokasi itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi bioma adalah sebagai berikut:
– Letak geografis, yakni lokasi lingkungannya apakah dia berada di kutub utara, di daerah khatulistiwa dan lainnya.
– Kondisi iklim, yakni iklim yang mempengaruhi pertumbuhan makhluk hidup di dalamnya. Misalnya kaktus tumbuh di daerah panas.
– Curah hujan, yakni frekuensi dan volume hujan di suatu daerah akan mempengaruhi vegetasi di dalamnya.
– Intensitas cahaya dari matahari, yakni seberapa banyak cahaya matahari yang masuk ke dalam bioma tersebut.
Jenis Bioma
1. Tundra, yakni jenis bioma yang didominasi oleh tumbuh-tumbuhan kecil seperti rumput dan lumut. Disini tidak ada pepohonan sama sekali. Persebaran bioma tundra mulai dari lingkungan dengan iklim es abadi seperti di sekitar kawasan kutub utara dan beberapa wilayah kutub selatan. Contoh kawasan dengan bioma tundra adalah lingkar artik, Greenland yang berada di kutub utara.
Tundra merupakan bioma yang terpengaruh faktor iklim dan intensitas cahaya matahari. Tundra terbentuk sebagai akibat dari lingkungan yang tidak mendapat cahaya matahari selama berbulan-bulan.
Adapun beberapa ciri-ciri dari bioma tundra, antara lain:
– Semua bagian lingkungannya ditutupi oleh es dan salju.
– Radiasi matahari yang terjadi sangat sedikit.
– Didominasi musim dingin yakni sembilan bulan dan pada saat itu suasana menjadi gelap.
– Musim panas berlangsung dalam waktu tiga bulan dan sekaligus menjadi waktu bagi vegetasi untuk mengalami pertumbuhan.
– Usia tumbuhan yang hidup di bioma tundra sangat singat yaitu hanya sekitar 30 sampai 120 hari saja dalam setahun dan juga mempunyai warna yang sangat mencolok.
– Tumbuhan yang hidup adalah kelompok semak-semak.
2. Bioma gurun, yakni kawasan dengan kemampuan untuk menjamin kehidupan sangat kecil.
Sekadar info, bahwa sekitar sepertiga kawasan di muka bumi adalah gurun, seperti Gurun Sahara yang ada di Afrika Utara, Takla Makan dan Gurun Gobi di Asia, Great Basin di Amerika Utara, Gibson di Australia, dan juga Parangtritis di Indonesia.
Ciri-ciri dari bioma gurun, antara lain:
– Curah hujan sangat rendah, yakni sekitar 25 mm per tahun.
– Suhu pada waktu siang hari bisa mencapai 45 derajat Celcius, sedangkan pada waktu malam hari dapat turun hingga mencapai 0 derajat Celcius.
– Kelembaban udara sangat rendah.
– Keadaan tanahnya sangat berpasir karena tidak memiliki kemampuan untuk menampung air.
Flora gurun biasanya mampu beradaptasi dengan lingkungan kering atau xerofit seperti pohon kurma, zaitun, dan kaktus. Sementara untuk fauna yang hidup di kawasan ini terbagi menjadi dua, yaitu fauna besar yang bisa menyimpan cadangan air seperti unta dan fauna kecil seperti ular, kadal, tikus, dan serangga.
3. Stepa, yakni bioma yang didominasi oleh flora rerumputan. Persebaran bioma padang rumput stepa adalah wilayah dengan curah hujan rendah di sepanjang kawasan beriklim tropis dan subtropis dengan iklim sedang.
Contohnya adalah Gurun Sahara di Afrika Utara, Padang Gibson di Australia, Takla Makan di Asia Tengah, Siberia di Rusia Selatan, Pampa di Argentina, Putza di Hongaria, Great Plains di Kanada, Campos di Brazil, serta Great Basing dan Praire di Amerika Serikat.
Ciri bioma stepa yakni:
– Lokasinya di kawasan peralihan dari iklim basah atau hummid ke iklim kering atau arid.
– Curah hujan antara 50 sampai 100 mm per tahun.
– Curah hujan umumnya tidak teratur dan relatif rendah bahkan bisa mencapai 25 mm per tahun.
– Suhu udara pada waktu siang hari kurang lebih 45 derajat Celcius dan pada malam hari turun menjadi 0 derajat Celcius.
Flora yang tumbuh di bioma stepa adalah tanaman yang bisa beradaptasi pada lingkungan prioritas serta drainase yang kurang optimal. Jenis tanaman ini adalah rerumputan yang umumnya memiliki ketinggian antara 0,6 sampai 1,2 meter. Salah satu contoh tanaman di stepa adalah pohon akasia.
4. Hutan Hujan Tropis, yakni kawasan dengan hutan yang lembab dan basah. Jenis bioma ini dapat dijumpai di wilayah sekitar garis khatulistiwa, tepatnya pada lintang 0 sampai 10 derajat ke utara dan selatan khatulistiwa. Kondisi hutan yang basah dan lembab disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Ciri bioma hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
– Tingkat kelembaban lingkungan cukup tinggi, khususnya di area dasar hutan.
– Suhu bioma hutan hujan tropis kurang lebih 25 derajat Celcius.
-.Curah hujan sepanjang tahun pada bioma hutan tropis bersifat merata, dalam intensitas sangat tinggi yaitu berkisar antara 2000 sampai 2250 mm per tahun.
– Sinar matahari yang diperoleh sangat memadai dan terus bersinar sepanjang tahun, hanya saja sinar tersebut tidak bisa sampai menembus hingga dasar hutan.
– Perubahan suhu pada setiap bulan relatif kecil dan rendah.
– Tidak terjadi perubahan suhu yang signifikan pada siang serta malam hari.
– Sepanjang tahun pepohonan pada bioma ini selalu hijau.
– Ketinggian pohon utama bioma hutan hujan tropis antara 20 sampai 40 meter dengan cabang rapat dan lebat, sehingga membentuk kanopi atau payung pohon.
– Lingkungan yang berada di bawah kanopi atau di atas permukaan tanah adalah iklim mikro.
Contoh bioma ini ada di Brazil di Amerika Selatan, Indonesia di Asia Tenggara, Papua Nugini, Kongo di Afrika Tengah, Australia, Amerika Tengah, Meksiko, Kepulauan Pasifik, serta wilayah di sepanjang aliran Sungai Amazon-Orinaco.
Tumbuhan khas di kawasan ini adalah liana atau tumbuhan menjalar seperti rotan serta epifit atau tumbuhan menempel seperti paku dan anggrek. Contoh fauna diunal yaitu orang utan, sedangkan fauna nokturnal, yaitu macan tutul dan burung hantu.
5. Hutan gugur, yakni wilayah yang tanamannya meranggas atau daunnya berguguran pada waktu musim dingin.
Bioma hutan gugur berada di Amerika Serikat bagian selatan dan timur, Asia Timur, Eropa Barat, Australia, dan Chili.
Secara geografis wilayah yang memiliki bioma hutan gugur terletak pada 30 sampai 40 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan dengan kondisi iklim sedang.
Ciri hutan gugur adalah sebagai berikut:
– Curah hujan rata-rata antara 750 sampai 1000 mm setiap tahunnya.
– Temperatur lingkungannya sekitar 17 sampai 22 derajat Celcius.
– Terdiri atas empat musim yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
– Saat memasuki musim dingin atau disebut sebagai musim gugur radiasi matahari, suhu, dan kelembabannya mulai menurun. Pada waktu ini tanaman kesulitan memperoleh pasokan air, sehingga daunnya berubah warna menjadi cokelat dan merah lalu berguguran.
– Saat musim dingin tanaman sudah tidak berdaun alias gundul, proses fotosintesis tidak berlangsung, dan beberapa speseis fauna berhibernasi.
– Daun tanaman di bioma hutan gugur umumnya lebar.
Lingkungan biotik pada bioma hutan gugur dari jenis flora didominasi jenis bunga sakura, bambu, pakis, pohon maple yang merupakan bunga nasional di Kanada, palem, pohon oak, eucalyptus, dan pohon momiji. Sementara jenis fauna antara lain bajing, rakun, serangga, burung, kiwi, serta tasmania.
6. Hutan taiga, yakni hutan homogen yang di dalamnya hanya terdapat satu spesies, seperti pinus dan jenisnya. Hutan taiga dapat dijumpai di antara kawasan beriklim subtropis dan wilayah kutub. Taiga merupakan
Persebarannya meliputi wilayah Skandinavia di Eropa Utara yang merupakan taiga paling besar, Siberia, Rusia, Alaska, dan juga Kanada.
Ciri-ciri hutan taiga adalah sebagai berikut:
– Suhu kawasan bioma taiga berkisar antara -12 derajat Celcius sampai dengan 0 derajat Celcius.
– Selisih suhu pada saat musim panas dan musim dingin termasuk tinggi, di mana suhu tinggi pada musim panas berlangsung lama dan suhu rendah pada musim dingin berlangsung pendek.
– Musim kemarau berlangsung cepat, yaitu sekitar satu sampai tiga bulan saja dan selebihnya adalah musim dingin yang berlangsung dalam waktu lama.
– Ketika musim dingin berlangsung air tanah pada bioma taiga akan menjadi es dengan kedalaman yang bisa mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
– Pada saat musim panas tanaman mengalami pertumbuhan setidaknya dalam waktu tiga sampai enam bulan.
– Curah hujannya tinggi, yaitu berada pada kisaran 400 sampai 750 mm per tahun.
– Jenis flora yang dapat tumbuh di bioma taiga sangat sedikit, hanya sekitar 2 sampai 3 jenis. Oleh sebab itu tumbuhannya bersifat homogen atau seragam.
– Lingkungan biotik dari bioma taiga terdiri atas flora yang ciri khasnya adalah berdaun konifer atau berjarum seperti pinus dan cemara dan hampir selalu hijau sepanjang tahun.
7 Sabana, yakni padang rumput yang sekelilingnya tumbuh sekumpulan pohon dan semak.
Ada dua jenis sabana yakni sabana murni di mana tanaman yang tumbuh hanya satu jenis dan sabana campuran yang terdiri atas beberapa jenis tanaman.
Persebaran bioma sabana dapat dijumpai di kawasan Afrika, Australia, Amerika Selatan, serta wilayah Nusa Tenggara di Indonesia.
Adapun beberapa ciri-ciri sabana adalah:
– Berada di wilayah khatulistiwa yang memiliki iklim tropis.
– Curah hujan rata-rata per tahun antara 100 sampai 150 mm.
– Curah hujan di bioma sabana tidak teratur dan dalam intensitas sedang.
– Kondisi drainase atau pengairan serta porositas atau air yang meresap ke dalam tanah termasuk baik.
– Lingkungan biotik pada bioma savana didominasi oleh flora dari kelompok pohon yang tingginya maksimal 4 meter, semak belukar, dan rerumputan.
Jenis fauna yang bisa hidup di kawasan ini antara lain adalah jerapah, zebra, gajah, singa, kuda nil, cheetah, dan sebagainya.
8. Hutan Bakau, yakni hutan mangrove yang berada di wilayah tropis dan suptropis di sepanjang pantai. Jenis tumbuhan yang mendominasi kawasan ini berasal dari keluarga Rhizophora atau pohon bakau yang sekaligus menjadi dasar penamaan bioma ini.
Ciri-ciri bioma mangrove yakni:
– Kadar garam air serta tanah pada bioma hutan bakau cukup tinggi.
– Kadar oksigen atau O2 rendah.
– Lingkungannya akan banjir pada waktu air pasang, kemudian berlumpur dan becek saat air kembali surut.
Lingkungan biotik pada bioma hutan bakau ditandai dengan flora khas seperti bakau, bogem atau Bruguiere, dan pohon kayu api dari famili Aviciennia. Sedangkan dari kelompok fauna dijumpai fauna khas, seperti buaya bakau, burung pigeon, dan juga komodo.
9. Hutan Lumut, yakni kawasan yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan dari kelompok lumut. Lumut tersebut tidak hanya tumbuh di atas permukaan bebatuan dan tanah, tetapi juga tumbuh menutupi batang pohon-pohon berkayu. Jenis bioma ini juga biasa disamakan dengan bioma tundra.
Lingkungan biotik pada bioma hutan lumut dapat diketahui dengan fauna khas berupa European Hedgeh, sedangkan untuk flora utamanya adalah kelompok jamur.
10. Hutan Musim, yakni bioma yang mirip dengan hutan hujan tropis. Namun penamaan hutan musim diambil dari tipe vegetasi yang mendominasi wilayah hutan ini. Misalnya hutan jati yang didominasi oleh vegetasi pohon jati dan hutan angsana yang didominasi oleh vegetasi pohon angsana.
Demikian ulasan mengenai apa itu bioma, fungsi, ciri, hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)