Pengertian Pendekatan Saintifik, Tujuan, Manfaat Langkah dan Pendekatannya

Pelayananpublik.id– Dalam metode pembelajaran ada banyak pendekatannyang dilakukan agar hasilnya efektif. Salahsatu metode pendekatan yang biasa dilakukan adalah pendekatan saintifik atau scientific approach.

Pendekatan saintifik dalam aktivitas belajar mengajar dilakukan dengan tujuan agar siswa mampu memiliki kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis, ilmiah dan analitis.

Cara yang bisa ditempuh agar kapabilitas tersebut bisa diraih adalah dengan menerapkan 5M, yakni mengamati, menanya, mencoba, mengolah dan mengkomunikasikan.

Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya pahami dulu apa pengertian pendekatan saintifik tersebut.

Pengertian Pendekatan Saintifik

Seperti yang diuraikan di atas pendekatan saintifik adalah pembelajaran menggunakan kaidah keilmuan dengan tujuan agar siswa mampu memiliki kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis, ilmiah dan analitis.

Menurut Kemendikbud 2014, pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan haya mendengarkan dan menghafal semata (Majid, 2014).

Rusman (2015) mendefenisikan pendekatan saintifik sebagai pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, selain itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.

Sementara Hosnan (2014) mengatakan pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

Dan Karar dan Yenice (2012) mengartikan pendekatan saintifik sebagai proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Sebenarnya pendekatan ini telah digunakan dalam pendidikan di Amerika akhir abad ke-19.

Jadi pada saat itu pembelajaran sains menekankan pada metode laboratorium formalistik yang kemudian diarahkan pada fakta-fakta ilmiah.

Di Indonesia sendiri, pendekatan saintifik juga telah dilakukan yakni dengan istilah learning by doing.

Jadi kesimpulannya pengertian pendekatan saintifik adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar siswa bisa secara aktif dapat membangun konsep, prinsip & hukum dengan melalui langkah-langkah berupa: mengamati, memformulasikan masalah (menanya), mengajukan (hipotesis), menghimpun data dengan beberapa cara & teknik, menganalisis, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep atau prinsip yang telah ditemukan.

Tujuan Pendekatan Saintifik

Seperti yang telah disebutkan di atas pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan yakni:

– Untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik

– Membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik

– Menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan

– Melatih peserta didik dalam mengemukakan ide-ide

– Meningkatkan hasil belajar peserta didik

– Mengembangkan karakter peserta didik.

Karakteristik Pendekatan Saintifik 

Menurut Hosnan (2014) pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa;

2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip;

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

4. Dapat mengembangkan karakter siswa.

Prinsip Pendekatan Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki beberapa prinsip yakni:

– Pembelajaran harus berpusat pada siswa, bukan guru.

– Pembelajaran membentuk students self concept.

– Pembelajaran terhindar dari verbalisme.

– Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.

– Pembelajaran dengan pendekatan ini mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.

– Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.

– Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.

– Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

Langkah Pendekatan Saintifik 

Pendekatan saintifik dilakukan dengan beberapa langkah. Umumnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengamati (observasi), yakni kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).

Metode mengamati ini akan sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

2. Menanya, yakni membiarkan siswa mengajukan pertanyaan. Pertanyaan dilakukann untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

3. Mengumpulkan informasi, yakni kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.

4. Sosialisasi dan penalaran informasi, yakni kegiatan menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.

5. Mengkomunikasikan, yakni memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.

Demikian ulasan mengenai pengertian pendekatan saintifik, tujuan, karakteristik, prinsip dan langkahnya. Semoga bermanfaat. (*)