Isu Pengunduran Diri Herri Zulkarnain dari Musda Demokrat Sumut Disebut Manuver Politik

Pelayananpublik.id – Isu pengunduran diri Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain dari musyawarah daerah (musda), yang mencuat ke publik dinilai sangat murahan. Manuver politik yang dimainkan dipandang sangat mencerminkan demokrasi tidak sehat.

“Siapa yang memainkan, dan siapa yang dimainkan sudah terbaca. Manuver politiknya sangat murahan sekali dan memalukan,” ungkap Arief Tampubolon, kader Partai Demokrat di Medan, kepada wartawan, Kamis 19 Agustus 2021.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pasti sangat menolak dengan cara-cara politik demikian. Karakter politik AHY, kata Arief, seharusnya dipahami oleh seluruh kader partai, khususnya para bakal calon ketua yang akan ikut Musda DPD Partai Demokrat Sumut.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Sejauh ini yang kita ketahui panitia Musda Demokrat Sumut pun belum ditetapkan oleh DPP. Jadi isu pengunduran diri Herri bias jadinya. Kan belum ada yang resmi terdaftar sebagai calon ketua. Herri harusnya tidak perlu berlebihan merespon isu tersebut, terbaca jadinya ambisi politiknya,” kata aktivis jurnalis ini.

Arief juga mengatakan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnai tidak mungkin mengundurkan diri dari pencalonan karena dirinya sudah mendapatkan dukungan suara dari para Plt Ketua DPC di kabupaten kota yang ditunjuknya.

“Untuk 20 persen suara sah, saya kira Herri sudah mendapatkannya dari Plt Ketua DPC, minimal 8 suara. KLB abal-abal di Deliserdang kemarin itu menguntungkan Herri, banyak Plt Ketua DPC jadinya. Itu jadi modal Herri untuk maju calon ketua DPD di musda,” serunya.

Arief pun menduga isu pengunduruan diri Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain dari musda yang mencuat ke publik, imbas dari kebijakan politiknya sendiri yang melakukan rotasi pada pimpinan fraksi di DPRD Sumut.

“Terjadi faksi antara DPD dan fraksi di DPRD Sumut, itu akibat rotasi yang dilakukan. Kondisinya ini sudah tidak sehat lagi. Kita yakin Ketum AHY memaham kondisi ini, makanya kita minta Ketua DPD Partai Demokrat Sumut dipilih nantinya adalah sosok yang bebas dan berada di luar faksi tersebut,” katanya.

Sebagai kader partai, Arief berharap Ketua Umum AHY dan para petinggi DPP Partai Demokrat di Jakarta, bisa mengambil keputusan yang tepat dalam memilih Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, agar kekuatan partai kembali menyatu.

“Siapa pun yang dipilih Ketum AHY dan DPP itulah yang terbaik. Itulah harapan kita sebagai kader partai di Sumut,” katanya.

Diketahui, Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain,  beberapa bulan yang lalu telah mengganti Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumut dari Armyn Simatupang kepada Tondi Roni Tua.

Terpisah, Herri yang dikonfirmasi melalui pesan digital belum memberikan tanggapan atas isu tersebut. (*)