Pelayananpublik.id- Kehamilan merupakan hal yang biasa terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang bahkan sudah mengerti arti kehamilan.
Mungkin bagi orang awam kehamilan itu adalah kondisi saat di dalam perut wanita ada bakal bayi atau janin.
Begitupun, secara detail mungkin masih ada yang belum paham apa itu kehamilan. Dari itu, dalam artikel ini akan kita bahas apa itu kehamilan, ciri, tanda, hingga penghambat dan gangguannya.
Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebutan untuk menyebut perkembangan janin dalam tubuh seorang wanita.
Pada umumnya, janin bertumbuh di dalam rahim ibu dan dilahirkan sekitar 38 pekan setelah pembuahan.
Adapun cara menghitung perkiraan tanggal kelahiran janin adalah dengan menghitung empat puluh pekan setelah periode menstruasi yang terakhir (pada perempuan yang memiliki jarak siklus menstruasi sepanjang empat pekan).
Setelah pembuahan, calon ibu mengandung embrio yang merupakan bentuk awal dari keturunan yang sedang berkembang selama sekitar delapan pekan. Setelah masa tersebut, embrio kemudian disebut “janin” hingga waktu kelahiran.
Masa Kehamilan
Kehamilan dibagi dalam 3 periode atau 3 trimester. Adapun periode itu adalah:
1. Trimester pertama, yakni usia kehamilan satu sampai 3 bulan. Pada masa ini janin belum terbentuk sempurna dan masih rawan keguguran. Biasanya disini ibu hamil juga mengalami mual dan tidak selera makan yang baru akan reda pada bulan ke empat.
2. Trimester Kedua, yakni usia kandungan 3-6 bulan. Di trimester kedua biasanya mual sudah hilang dan ibu hamil mulai merasakan gerakan bayi di perutnya berupa tendangan bayi.
3. Trimester Ketiga yakni saat usia kandungan 6-9 bulan. Ini merupakan fase akhir dalam kehamilan. Jika ibu melakukan USG, maka akan terlihat janin dengan bentuk yang sempurna. Di fase ini ibu hamil juga mulai merasakan mudah lelah, kram kaki, dan susah tidur.
Bayi manusia dilahirkan pada suatu suatu titik waktu yang disebut “titik tercapainya kemampuan mempertahankan kelangsungan hidup janin” oleh para ahli kesehatan.
Pada titik pertumbuhan dan perkembangan ini, janin telah memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim ibunya.
Titik tersebut tercapai selama bagian akhir trimester kedua dan bagian awal trimester ketiga.
Apabila janin dilahirkan sebelum titik kelangsungan hidup janin tersebut, ada kemungkinan ia akan lahir dengan kelainan kondisi kesehatan yang serius, atau lebih buruk lagi, akan mati.
Tanda-tanda Kehamilan
Banyak wanita yang tidak sadar dengan kehamilannya. Kehamilan memang kadang tidak memberi tanda khusus, apalagi jika seorang wanita tidak sedang menantikan bayi, sehingga ia tidak melakukan cek kehamilan rutin setiap bulan.
Namun umumnya wanita mengalami beberapa tanda-tanda ketika mulai hamil. Berikut adalah tanda-tanda kehamilan yang terjadi pada wanita.
1. Telat Datang Bulan
Ada banyak tanda seseorang hamil, tapi yang paling utama biasanya adalah telat datang bulan. Apalagi telatnya sudah lebih dua bulan, Anda bisa melakukan tes kehamilan.
2. Perubahan Pada Payudara
Kehamilan akan membuat perubahan hormon yang juga berefek pada fisik wanita. Salahsatu randa kehamilan adalah payudara Anda terasa lebih padat, sensitif, dan kencang. Selain itu, puting payudara juga akan terlihat lebih menonjol dan berwarna lebih gelap, dengan pembuluh darah yang lebih tampak di permukaan kulit payudara.
3. Sering BAK
Tanda lainnya adalah Anda akan lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari. Ini juga pengaruh dari perubahan hormonal.
4. Mual dan muntah
Mual dan muntah umumnya baru akan terasa pada usia kehamilan 6 minggu, tetapi bisa juga muncul lebih awal. Kondisi ini biasanya akan hilang setelah memasuki usia kehamilan 12–16 minggu.
Mual dan muntah dapat dicegah dengan cara menjaga perut agar tidak kosong, yaitu makan dengan porsi sedikit, tetapi sering.
5. Sensitif terhadap bau
Ada yang bilang ketika wanita hamil, penciumannya menjadi semakin tajam. Terjadinya perubahan hormon saat hamil dapat membuat indra penciuman wanita menjadi lebih sensitif. Sehingga beberapa wanita tidak akan tahan dengan bau parfum, bau makanan, bahkan bau badan suami sendiri.
6. Tidak nafsu makan
Karena mual dan muntah juga penciuman yang terlalu sensitif, biasanya ibu hamil akan sulit makan. Jadi, cobalah untuk tetap mengonsumsi camilan, seperti biskuit tanpa perasa atau roti gandum.
7. Konstipasi
Salah satu tanda kehamilan yang mungkin tidak banyak disadari adalah pencernaan yang melambat. Hal ini membuat ibu hamil lebih rentan mengalami konstipasi atau sembelit. Perubahan pada pencernaan ini terjadi karena perubahan hormon saat hamil yang memengaruhi kinerja sistem pencernaan.
8. Suasana hati yang mudah berubah
Perubahan hormon juga dapat membuat Anda merasa lebih emosional. Suasana hati yang cepat berubah tanpa alasan yang jelas bisa menjadi salah satu kemungkinan tanda kehamilan.
9. Pusing
Pusing kerap dirasakan di awal usia kehamilan akibat turunnya tekanan darah dan menyempitnya pembuluh darah. Hal ini dapat diatasi dengan cukup istirahat. Namun, konsultasikan ke dokter jika pusing yang Anda alami berlangsung cukup lama dan tidak membaik setelah beristirahat.
10. Keluar bercak darah dari vagina
Kadang kala kehamilan diawali dengan munculnya bercak darah yang keluar dari vagina yang disebut flek. Flek dari vagina bisa menjadi tanda menempelnya sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim.
Tahapan Perkembangan Janin
Janin manusia umumnya berada di kandungan selama 9 bulan lebih, bahkan ada yang hingga 10 dan 11 bulan. Selama itu janin terus berkembang hingga menjadi bentuk manusia yang sempurna saat dilahirkan.
Berikut adalah tahapan perkembangan janin mulai pembuahan hingga usia 9 bulan.
1. Minggu 1-3
Ini adalah proses awal kehamilan. Seorang perempuan dikatakan hamil ketika sudah tidak menstruasi lagi. Hitungan kehamilannya sebenarnya dimulai pada hari pertama sejak menstruasi terakhir.
Terdengar aneh memang, namun tanggal hari pertama haid terakhir Anda akan menjadi tanggal penting untuk menentukan tanggal lahir sang janin.
Saat itu janin masih berupa segumpal darah hasil kinerja sperma yang berhasil menembus sel telur. Ini membentuk susunan genetik yang akan menentukan jenis kelamin, penampilan fisik, kecerdasan, dan kepribadian calon anak.
Beberapa orang akan menemukan bercak (sedikit pendarahan) selama satu atau dua hari ketika implantasi terjadi.
Dalam tiga minggu, sel-sel blastosit (sel telur yang telah dibuahi) akhirnya membentuk bola kecil, atau embrio. Saat ini, sel saraf pertama bayi telah terbentuk. Si jabang bayi akan disebut embrio terhitung sejak pembuahan hingga minggu kedelapan perkembangannya. Setelah minggu kedelapan, bayi akan disebut janin sampai lahir.
2. Minggu 4-8
Apa yang terjadi dalam kehamilan 4 minggu? Sel kecil di rahim telah tumbuh menjadi embrio.
Di usia ini, embrio juga sudah dikelilingi oleh kantung ketuban, yang berisi cairan untuk melindunginya. Sedangkan plasenta sedang dalam tahap awal perkembangan.
Nah, sel lain dari plasenta menghasilkan hormon yang akan membuat siklus menstruasi berhenti, dan yang menyebabkan hasil pemeriksaan kehamilan menjadi positif.
Fitur wajah bayi pun terus berkembang. Telinga mulai dibentuk dengan wujud awal lipatan kecil kulit di sisi kepala. Muncul juga tunas kecil yang nantinya akan tumbuh menjadi lengan dan kaki. Jari tangan, jari kaki, dan mata juga terbentuk.
Tabung saraf (otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf lain dari sistem saraf pusat) sekarang sudah terbentuk dengan baik. Saluran pencernaan dan organ sensorik juga mulai berkembang. Tulang mulai menggantikan tulang rawan.
Kepala bayi akan bertambah besar sebanding dengan bagian tubuhnya yang lain pada saat ini. Sekitar 6 minggu, detak jantung bayi biasanya sudah dapat dideteksi.
Setelah minggu ke-8, embrio itu akan disebut janin. Pada akhir bulan kedua, panjang bayi akan sekitar 2,5 cm dan beratnya sekitar 1/30 ons.
3. Minggu 9-12: Janin
Ini berarti.usia kehamilan sudah sekitar 3 bulan, dan masih dalam trimester pertama. Apa perkembangan janin pada usia 3 bulan?
Pada usia itu janin sudah bisa cegukan. Di akhir minggu ke-10, perkembangan janin Bunda telah mencapai 90% dari struktur anatomi yang dimiliki orang dewasa.
4. Minggu 13-17
Ini adalah usia kehamilan memasuki trimester kedua. Saat itu semua organ dalam si bayi telah terbentuk dan akan terus berkembang hingga trimester kedua dan ketiga.
Meski matanya tetap terpejam, bayi sudah mulai mendengar.
5. Minggu 18-21
Ini sekitar 4 hingga 5 bulan. Perkembangan janin 5 bulan adalah mulai bisa menendang atau bergerak-gerak.
Gerakan bayi atau tendangan bayi akan mulai terasa di periode ini sampai dengan usia 22 minggu nanti.
Pada minggu ke-22, bayi Bunda sudah sebesar kelapa. Jika Anda ingin mengintip jenis kelaminnya juga sudah bisa.
6. Minggu 22-25
Di usia ini bayi akan memiliki berat sekitar 500 gr dan kemampuannya untuk melihat, mendengar, mencium, merasakan, dan merasakan, semakin kuat setiap hari.
Pita suara bayi juga telah berkembang dan dia mulai mengenali suara ibunya dan mendengarkan suara di luar tubuh.
7. Minggu 26-30
Saat ini kehamilan sudah masuk trimester ketiga.
Pada minggu ke-28, janin sudah mulai membuka matanya, berkedip, dan berlatih bernapas.
Pada periode ini, dia sudah mengembangkan pola tidur, ia bisa terbangun dan tertidur pada waktu yang sangat spesifik dalam sehari. Setelah 30 hingga 90 menit tidur, dia mungkin akan menendang untuk menunjukkan bahwa dia sudah bangun.
8. Minggu 31-34
Bayi Bunda sekarang beratnya sekitar 1,5 kg, dan besarnya kira-kira seukuran melon. Beratnya akan terus bertambah sekitar 750gr setiap minggunya sampai dia lahir.
Otaknya sudah berkembang pesat, paru-parunya juga hampir berkembang sepenuhnya pada fase ini. Tubuh Bunda akan mulai mengirimkan antibodi yang akan melindunginya dari infeksi dan mempersiapkan dirinya untuk keluar dari rahim.
9. Minggu ke 35 Hingga Lahiran
Di usia ini bayi sudah akan siap dilahirkan, maka posisinya akan terbalik. Yakni kepala di bawah dan mulai masuk panggul.
Gangguan dan Penyakit Kehamilan
Hamil adalah momen bahagia yang dialami.para ibu. Namun tak jarang juga kehamilan mengalami gangguan dan penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga darurat.
Akan tetapi ada baiknya para ibu aware dengan penyakit selama kehamilan agar bisa mendeteksi lebih dini dan bisa segera diobati. Adapun beberapa gangguan dan penyakit yang sering muncul dalam kehamilan.
1. Morning Sickness
Morning Sickness merupakan perasaan selalu mual dan muntah, dan biasanya terjadi pago hari. Hal ini wajar dialami ibu hamil. Namun jika terlalu parah, ibu hamil harus mendapatkan pertolongan medis.
Kondisi morning sickness yang terbilang parah adalah ketika ibu tidak bisa makan dan minum sama sekali. Kondisi ini sering disebut Hyperemesis Gravidarum. Ibu hamil yang menhalami ini bisa kekurangan cairan dan gizi yang juga membahayakan bayinya.
2. Anemia
Anemia atau kurang darah merah juga merupakan gangguan kehamilan yang harus diwaspadai. Karena anemia berakibat tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Hal ini umum terjadi pada ibu hamil karena meningkatnya volume darah selama kehamilan.
Ibu hamil yang mengalami anemia mungkin akan cepat merasa lelah dan lemah.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK tergolong infeksi yang sangat berbahaya untuk ibu hamil. Beberapa gejala ISK yang perlu diwaspadai ialah:
– Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil
– Demam
– Kelelahan
– Sering buang air kecil
– Merasakan tekanan di perut bagian bawah
– Urin yang berbau tidak enak atau terlihat keruh atau kemerahan
– Mual atau sakit punggung.
3. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan keadaan dimana ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi. Masalah kesehatan ini menyebabkan pembuluh darah menyempit dan merusak organ-organ vital di tubuh seperti ginjal, hati dan otak.
Preekllamsia ringan masih bisa diobati dengan bantuan dokter atau bidan. Namun jika sudah parah, maka bayi harus segera dikeluarkan dari kandungan.
Gejala preeklamsia antara lain bengkak di wajah, mata, sekitar tangan, kaki, dan kenaikan yang cukup signifikan dalam seminggu.
Umumnya, preeklamsia terjadi selama trimester ketiga. Namun preeklamsia dapat terjadi setelah paruh kedua kehamilan atau bahkan hingga enam minggu setelah melahirkan.
4. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah peningkatan gula darah yang terjadi selama kehamilan. Ibu hamil yang memiliki riwayat keluarga diabetes dan obesitas berisiko tinggi mengalami salah satu komplikasi kehamilan ini.
Diabetes gestasional biasanya tidak memiliki gejala. Itulah sebabnya mengapa setiap ibu hamil perlu melakukan test glukosa pada usia kehamilan antara 24 dan 28 minggu.
Bila hasil test dinyatakan positif, maka ibu hamil harus menjalani glucose tolerance test (GTT) pada usia kehamilan 24-28 minggu.
5. Infeksi
Ada beberapa infeksi yang dapat membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi. Bahkan beberapa infeksi dikaitkan konsekuensi seperti cacat lahir.
7. Plasenta previa
Salahsatu kondisi yang rawan bagi ibu hamil adalah plasenta previa. Kondisi ini terjadi jika letak plasenta berada di bawah dan menutupi jalan lahir.
Ibu hamil dengan plasenta previa harus melakukan istirahat total atau bedrest selama hamil.
Faktanya, satu dari setiap 200 ibu hamil akan mengalami plasenta previa selama trimester ketiga.
Demikian ulasan mengenai pengertian kehamilan, tanda, tahapan perkembangan janin dan gangguan serta penyakit selama kehamilan. Semoga bermanfaat. (*)