Pelayananpublik.id- Proses vaksinasi Covid-19 sedang dilakukan di banyak instansi di Indonesia saat ini. Setelah tenaga kesehatan, lansia kini giliran petugas pelayanan publik yang disuntik vaksin.
Masyarakat pun berharap proses vaksinasi ini lebih cepat selesai agar Covid-19 segera bisa diatasi.
Namun pemerintah belum bisa melakukan itu karena terkendala dengan jumlah vaksin yang tersedia.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Siti memaparkan sudah seharusnya waktu program vaksinasi sudah dipercepat. Dari target 15 bulan, target vaksinasi menjadi 12 bulan alias 1 tahun.
“Kita tetap melihat jumlah vaksinnya. Vaksin yang dikirimkan masih dalam 15 bulan karena kita masih ada 80 juta (dosis) yang harus kita geser di 2021,” jelasnya dikutip dari Bisnis, Sabtu (6/3/2021).
Namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan juga jikalau pemerintah nantinya akan memesan vaksin jenis lain jikalau diplomasi vaksin yang diperhitungkan yakni 426 juta dosis ternyata tidak bisa terpenuhi.
Nadia mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seraya menunggu jadwal vaksinasi.
“Ini juga berlaku bagi mereka yang telah divaksin. Terlebih dari penelitian di Inggris walaupun belum ditemukan kaitannya di Indonesia, mutasi B117 lebih cepat menular dari pendahulunya,” terangnya.
Di sisi lain pemerintah akan mengevaluasi apakah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) apakah sudah efektif, apakah perlu diteruskan, atau tidak untuk menjaga supaya kasus tidak meningkat.
Pemerintah katanya terus berupaya untuk melakukan pengurutan seluruh genom atau whole genome sequencing (WGS) virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Diketahui temuan mutasi B117 di Indonesia didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel dengan metode WGS. (*)