Pelayananpublik.id- Produk dari luar negeri mulai memasuki pasar e-commerce Indonesia. Hal ini pun menimbulkan berbagai respon dari masyarakat. Tak sedikit yang berkeberatan dan menganggap e-commerce tak memihak ke produk lokal.
Padahal masuknya barang impor melalui transaksi di platform dagang-el dinilai dipengaruhi oleh karakteristik konsumen Indonesia itu sendiri.
Sebab banyak warga yang tak peduli itu barang asal mana yang penting harga sesuai yang diharapkan.
Konsumen Indonesia termasuk yang masih menjadikan harga sebagai pertimbangan utama dalam berbelanja. Pertimbangan harga ini pun turut memengaruhi strategi bisnis yang dipilih perusahaan e-commerce.
Demikian dikatakan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda seperti dikutip dari Bisnis.com, Kamis (25/2/2021).
Dari segi harga, kata dia, produk impor dari beberapa negara memang lebih murah dibandingkan produk serupa yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini tak lepas dari kondisi produksi yang belum efisien.
“Konsumen di ekonomi digital Indonesia memiliki karakteristik price oriented consumer, artinya mereka rasional. Selama produk di luar negeri lebih murah mereka akan lebih memilih produk impor,” kata Nailul saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (24/2/2021).
Selain itu, pasar e-commerce yang terbuka pun membuat konsumen kian mudah membandingkan harga untuk produk sejenis secara lintas platform.
Lalu pada akhirnya, kata dia, tawaran-tawaran harga dan biaya pengiriman menjadi pertimbangan utama bagi konsumen dan keunggulan ini tidak selamanya dimiliki oleh produk UMKM.
Dalam banyak kasus, lanjutnya, produk lokal tertinggal dari sisi daya saing harga.
“Karena itu selain mengintervensi harga dengan kebijakan pajak barang impor, pemerintah perlu memperhatikan bagaimana peningkatan kapasitas produk lokal,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan bahwa anggota asosiasi tetap berusaha mendukung penjualan produk lokal. Dia mengatakan sebagian besar anggota telah menyiapkan laman khusus untuk UMKM demi mendorong penjualan produk lokal. (*)