Mulai 5 Februari, Penumpang Bus dan KA Wajib Tes Covid-19 Pakai GeNose, Harganya Rp20 Ribu

Pelayananpublik.id- Mulai Februari 2021, para penumpang kereta api dan bus akan diwajibkan melakukan tes Covid-19 sebelum melakukan perjalanan.

Namun, tes yang dilakukan bukan dengan rapid test atau swab test seperti sebelumnya, namun dengan pemerikaan GeNose.

GeNose sendiri adalah alat pendeteksi COVID-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan COVID-19.

Alat deteksi COVID-19 GeNose akan mulai diterapkan pada moda transportasi seperti kereta api dan bus pada 5 Februari 2021 mendatang.

Jadi sistemnya, penumpang tidak perlu diambil darahnya atau sampel lendirnya melainkan hanya menghela nafas dalam suatu kantong lalu alat GeNose akan memeriksa apakah ada virus dalam udara di kantong tersebut.

Nah, untuk sementara yang diwajibkan cek GeNose hanyalah penumpang Kereta Api, sedangkan bus belum diwajibkan, hanya random dilakukan.

” Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (24/1/ 2021)

Untuk di Jakarta, kata dia, yang pertama kali dilaksanakan adalah di Terminal Pulo Gebang, dan secara bertahap 100 alat GeNose sudah dipesan yang akan segera didistribusikan ke daerah-daerah.

Nah, jika dicek GeNose Anda positif maka Anda tidak bisa melanjutkan perjalanan, dan akan diarahkan untuk tes PCR.

Terkait harga, cek GeNose juga lebih murah dibandingkan Rapid Test Antigen atau Swab Test.

Jika Rapid Test berbiaya Rp100 ribu, cek GeNose hanya Rp20 ribu. Karena itu, alat ini cocok sekali diterapkan di moda transportasi umum seperti bus dan kereta api.

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp100.000, kalau mesti antigen Rp100.000 lagi itu kan mahal. Apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp40-50 ribu. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya RP20 ribu (sekali cek). Apalagi kalau nanti dengan skala lebih besar bisa lebih murah menjadi Rp15 ribu, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera,” jelas Menhub Budi Karya.

Begitupun, meski negatif saat dicek, penumpang harus tetap menjalankan protokol kesehatan selama di jalan. Menhub juga mengimbau masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit. (*)