139 Kantong Jenazah Terkumpul, 4 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi

Pelayananpublik.id– Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182.

Hingga Selasa (12/1/2021) malam, jumlah potongan tubuh korban sudah terkumpul 139 kantong jenazah. Terakhir 65 kantong jenazah berhasil ditemukan oleh tim.

“Hari ini kita mendapatkan 65 kantong jenazah. Total menjadi 139 kantong jenazah yang sudah kita temukan,” tutur Kepala Basarnas Bagus Puruhito di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam.

Selain tubuh korban, tim juga menemukan 10 kantong serpihan pesawat, sehingga total menjadi 26 kantong.

“Dan potongan besar pesawat, hari ini kita mendapatkan dua potongan besar pesawat, sehingga total menjadi 26,” jelasnya.

Sementara itu sejauh ini ada 4 korban yanh telah berhasil diidentifikasi.

Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan pada hari ini 3 korban teridentifikasi, sehingga jumlah totalnya adalah 4 korban. Adapun indentitasnya adalah sebagai berikut:

1. Nama: Asy Habul Yamin
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kelahiran: Sintang, 31 Mei 1984, pria, dan Agama: Islam
Alamat: Pesanggrahan, Jakarta
Nomor kantong temuan: 0072 dan 0029.
Nomor manifes penerbangan: 40

2. Nama: Fadli Satrianto (co-pilot)
Kelahiran: Surabaya, 6 Desember 1982
Agama: Islam.
Alamat:Teluk Penanjung, Flamboyan Jawa Timur,
Nomor manifest: 31
Nomor kantong temuan: 0020.

3. Nama: Khasanah
Kelahiran: Lamongan 28 Desember 1970.
Jenis kelamin: perempuan
Agama: Islam
Alamat: Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
Nomor kantong jenazah: 0040.
Nomor manifest: 28.

4. Nama: Okky Bisma
Alamat: Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Kelahiran: Jakarta 1991.

Sebelumnya, setelah sebelumnya hilang kontak pascalepas landas.

Peristiwa nan tragis itu berawal kala pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC engan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di sebelah utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. (*)