Pelayananpublik.id- Digempur Covid-19, banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak mampu bertahan hingga akhirnya gulung tikar.
Padahal jika ini dibiarkan terus terjadi maka akan mengancam stabilitas ekonomi secara nasional.
Hal itu dikatakan Pengusaha dan Founder OK OCE Sandiaga Uno, Jumat (19/6/2020).
Ia mengatakan saat ini berkisar 47 persen UMKM di dalam negeri dinyatakan telah gulung tikar setelah cashflow bisnis terganggu.
“Ini berat tentunya, para pelaku UMKM menjerit. Ini langsung menghantam ekonomi keluarga karena kehilangan mata pencaharian,” katanya dikutip dari Liputan 6.
Sandi menjelaskan, akibat bisnis UMKM terganggu jutaan rumah tangga di Indonesia tengah dihadapkan pada kondisi sulit. Hal ini diperparah oleh melonjaknya biaya pengeluaran rumah tangga akibat kenaikan tagihan tarif listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kemudian, lanjut dia, dampak lain yang ditimbulkan oleh keruntuhan sektor UMKM ialah melonjaknya penurunan masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke kelas bawah. Bahkan, kelompok masyarakat tersebut telah digolongkan menjadi masyarakat prasejahtera.
Kondisi seperti ini, menurut Sandi, apabila dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II tahun ini akan terpangkas lebih jauh dari capaian pada kuartal lalu sebesar 2,97 persen.
Ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga.
Untuk itu, ia meminta pemerintah fokus membantu UMKM agar tetap bertahan fi masa pandemi ini. Karana bagaimanapun UMKM merupakan penopang ekonomi nasional.
“Perlu diingat 97 persen lapangan kerja juga diciptakan dari sektor UMKM. Untuk itu pentingnya penyelamatan UMKM,” pungkas dia. (*)