Pengertian Laten, Sejarah dan Jenis Bahaya Laten di Indonesia

Pelayananpublik.id- Istilah laten sering terdengar saat media atau sebuah diskusi membahas tentang gerakan 30 S PKI.

PKI dianggap bahaya laten yang mengancam Indonesia. Tak sedikit orang yang membuat hipotesa-hipotesa tentang ancaman PKI yang dicurigai masih ada meskipun tidak terlihat.
Bahkan bahaya laten itu dianggap mulai muncul dan mempengaruhi generasi muda yang bahkan tidak mengerti dengan baik sejarah Indonesia.
Contohnya adalah beredarnya kaos berlambang palu arit, bendera palu arit yang dipasang dengan sengaja tapi dengan alasan bercanda. Bahkan sebuah video YouTube menunjukkan sekelompok anak muda berjoged sambil mendengarkan lagu “Genjer-genjer”.
Jadi apa sebenarnya pengertian laten itu sendiri?

Pengertian Laten

Laten menurut Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti yakni tersembunyi, terpendam, dan Tidak kelihatan (tetapi mempunyai potensi untuk muncul).
Laten ini merupakan kata umum yang digunakan untuk berbagai bidang.
Dalam fisika misalnya ada yang disebut kalor laten, yakni panas yang tersembunyi pada suatu benda. Panas atau kalor tersebut bisa muncul ketika ada pemicunya.
Lalu apa arti bahaya laten?
Bahaya laten artinya bahaya yang tetap ada dan tersembunyi untuk waktu yang lama serta bisa muncul sewaktu-waktu.
Di Indonesia, yang sering disebut bahaya laten adalah paham komunis. Karena pemberantakan komunis adalah sejarah hitam dan menakutkan bagi bangsa.
Meskipun sudah diberantas, orang-orang yang berpaham komunis dan mengintai kadaulatan Indonesia diduga masih ada, sebab itu dikatakan bahaya laten.
Meskipun komunisme sebagai kekuatan ideologi global sudah bangkrut yang ditandai dengan tumbangnya rezim komunis di Uni Soviet dan Eropa Timur, penguasa Orde Baru pada masanya masih gemar menggembar-gemborkan bahaya laten komunis.
Contohnya, maraknya kegairahan anak-anak muda dan aktivis yang menyelenggarakan diskusi-diskusi tentang gerakan kiri, pengadilan hak asasi manusia atas tragedi 1965.

Contoh Bahaya Laten yang Harus Diwaspadai Indonesia

1. Ideologi Komunis
Peristiwa G30SPKI yang telah dinyatakan keliru periwayatan sejarahnya selama ini belum juga diluruskan bagaiamana sejarah yang sebenarnya.
Oleh karena itu, berbagai versi yang mengisahkan kasus pembunuhan 7 jenderal di 30 September 1965 ini masih berkembang disana-sini.

Salah satu versi paling kuat menyebutkan bahwa 7 jenderal yang dibunuh di malam itu tidaklah disiksa seperti yang dikisahkan selama ini. Bahkan ada indikasi bahwa kejadian itu dilakukan bukan karena kepentingan kalangan komunis, tetapi adalah bagian dari skenario besar penggulingan rezim orde lama yang pelaksanaannya didukung penuh oleh Barat, CIA.

Kemudian ada juga kelompok yang mengatakan justru PKI menjadi korban pelanggaran HAM dan menuntut penegakan HAM hingga saat ini.

2. Terorisme

Terorisme menimbulkan keresahan warga. Karena aeorang teroris kadang muncul dari kalangan mana saja dan menyasar korban di mana saja.

Meski sudah diberantas, terorisme kerap kembali muncul dengan tujuan yang sama. Bahkan pelakunya diduga telah dicuci otak sehingga mau mengorbankan diri dan keluarganya.

3. Propaganda Media

Media mempunyai peranan penting sejak zaman pra-kemerdekaan untuk menyuarakan semangat persatuan menuju Indonesia merdeka.

Begitu pula ketika Indonesia sudah merdeka, media berperan dalam mendistribusikan berita kemerdekaan sebagai stimulan semangat kemandirian sebagai bangsa yang sudah berdiri di atas kaki sendiri. Maka, sekarangpun media memiliki peranan yang semakin penting dan semakin besar pengaruhnya.

Media adalah alat yang murah, mudah dan instan untuk menyetir pola pikir masyarakat terhadap kepentingan pemilik media, pemilik modal yang bisa membayar media, bahkan kepentingan pemerintah. Oleh sebab itu, media menjadi lahan subur penyebaran propaganda untuk kepentingan tertentu.

4. Bahaya Laten Degradasi Hutan

Hutan kita digunduli 3,8 juta hektar pertahun. Apa bahayanya? Kaitkan dengan seringnya longsor, banjir dan bencana kabut asap. Belum lagi bahaya global, efek rumah kaca dan berlubangnya lapisan ozon.

Pelaku pembalakan liar hutan-hutan kita mungkin tidak sadar bahwa tindakannya bisa mengancam keselamatan umat manusia, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.

5. Bahaya Laten Sinetron

Dongeng-dongeng yang dibacakan kepada anak-anak dimasa kecilnya akan menjadi stimulasi inspirasi dan pembentukan watak serta sikap si anak kelak dikemudian hari. Di zaman modern, peran dongeng mulai digeser dengan keberadaan sinetron dan program televisi lainnya.

Sinetron banyak sekali mempertontonkan habbit kehidupan yang hedonis ditambah dengan kekurangdiperhatikannya etika seksual. Yang lebih parah lagi adalah bagaimana sinetron kita hampir-hampir tidak memiliki sisi edukasi sehingga tidak memiliki pesan moral didalam adegan-adegannya. Justru tema yang selama ini monoton, yakni kebencian, perebutan harta, sadisme membabi buta dihampir setiap judul sinetron.

Apabila kebencian, perebutan harta dan sadisme menjadi konsumi sehari-hari generasi penerus bangsa, maka sudah dapat diterka bahaya laten yang akan menjadi bom waktu bagi masa depan bangsa.

Demikian ulasan mengenai bahaya laten dan contohnya. Semoga bermanfaat. (*)