Apa Itu Bakteri, Struktur, Cara Berkembang Biak dan Jenisnya

Pelayananpublik.id- Jika mendengar kata bakteri, hal yang melintas di fikiran Anda pasti punyakit, kuman dan sebagainya. Ya bakteri memang sering menyebabkan penyakit dan sering bersarang di tempat yang kurang higienis.

Banyak penyakit yang diakibatkan bakteri mulai yang ringan, hingga yang serius seperti pneumonia, tipes, TBC, sampai meningitis.

Tapi bakteri sebenarnya tak melulu merugikan. Ada juga jenis-jenis bakteri yang baik untuk kesehatan.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Nah, sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita simak dulu apa bakteri itu, bagaimana strukturnya dan bagaimana mereka menginfeksi manusia.

Pengertian Bakteri

Bakteri adalah organisme berukuran mikroskopis yang tidak terlihat dengan mata telanjang, mereka hanya bisa dilihat lewat alat yang disebut. mikroskop.

Bakteri dapat hidup di lingkungan yang beragam, baik di dalam maupun di luar tubuh manusia (seperti tanah, air sungai, serta air laut).

Konon bakteri adalah organisme purba yang pertama menghuni bumi, yakni sekitar empat miliar tahun yang lalu.

Struktur dan Bentuk

Bakteri adalah makhluk bersel satu atau uniseluler. Sel bakteri terdiri dari.

– Kapsul, yakni lapisan yang terdapat di luar dinding sel.

– Dinding sel, yakni bagian yang terletak di luar membran plasma. Salah satu fungsinya adalah memberi bentuk pada bakteri.

– Membran plasma, yakni bagian yang bertugas mengangkut bahan-bahan kimia.

– Sitoplasma, yakni zat gelatin yang terdapat di membran plasma ini mengandung bahan genetik dan ribosom.

– DNA yakni bagian yang berperan dalam perkembangan serta fungsi bakteri.

– Ribosom, partikel kompleks ini menjadi tempat protein dibuat atau disintesis.

– Flagelum, yakni alat yang digunakan oleh bakteri untuk bergerak.

– Pili, bagian yang berkontribusi terhadap penyebaran penyakit, karena memungkinkan sel bakteri memindahkan bahan genetik ke sel-sel lain.

Bentuk Bakteri

Bakteri memiliki bermacam bentuk, ada yang bulat, batang seperti sosis juga ada yang berbentuk spiral.

1. Bakteri Coccus

Bakteri coccus adalah bakteri berbentuk bulat yang berjamaah. Jika sendirian disebut cocci. Contoh bakteri coccus adalah adalah S. pneumoniae.

2. Silinder

Bakteri yang berbentuk silinder seperti kapsul dikenal sebagai bacilli untuk penyebutan jamak dan bacillus untuk penyebutan tunggalnya. Contoh bakteri silinder adalah Lactobacillus acidophilus.

3. Spiral

Selain bulat dan kapsul, bakteri juga ada yang berbentuk spiral. Bakteri yang berbentuk spiral dikenal dengan nama spirillia untuk penyebutan jamak dan spirillium untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah Spirochete.

Cara Berkembang Biak Bakteri

Bagian tubuh bakteri yang berperan dalam perkembangbiakan bakteri adalah kromosom yang juga berperan dalam pewarisan sifat. Melalui kromosom inilah, sifat induk akan diturunkan pada anaknya.

Bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat pada kondisi yang menguntungkan. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk berkembangbiak antara 15 – 20 menit. Sehingga dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan.

Bakteri juga dapat berkembang biak dengan seksual ataupun aseksual.

Secara Aseksual

Cara berkembang biak bakteri dengan aseksual biasanya dengan pembelahan biner yakni dengan membelah diri.

Pembelahan terjadi secara langsung dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan, dan setiap sel anakan akan terus membelah diri menjadi dua dalam jangka waktu yang cukup singkat yaitu antara 15 – 20 menit.

Masing – masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi dan seterusnya.

Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

Secara Seksual

Bakteri juga dapat berkembang biak dengan cara seksual, atau beberapa yang menyebutnya paraseksual.

Penyebutan cara bakteri berkembangbiak secara seksual dikarenakan terjadi proses yang mirip seperti pada perkembangbiakan secara seksual.

Hanya saja, bukan peleburan sel gamet jantan dan betina yang terjadi, melainkan terjadinya pertukaran materi genetik.

Proses pertukaran materi genetik ini disebut sebagai rekombinasi genetik. Dengan alasan ini, ada beberapa yang menyebut cara bakteri berkembangbiak secara paraseksual.

ADN (disebut juga DNA) pada bakteri adalah materi genetik yang berperan dalam perkembangbiakan bakteri.

Letak ADN berada pada daerah yang disebut nukleoid. Fungsi ADN adalah mengendalikan sintesis protein dan bertugas dalam membawa sifat. ADN yang terbentuk hasil rekombinasi kedua gen tersebut dinamakan gen rekombinan.

Rekombinasi genetik ini dibedakan menjadi tiga cara, yaitu transformasi, transduksi dan konjugasi.

Jenis Bakteri

1. Aerob

Bakteri jenis ini membutuhkan oksigen agar bisa bertahan hidup. Beberapa jenis bakteri aerob dapat memicu masalah lingkungan, seperti korosi, kekeruhan air, dan bau busuk.

3. Anaerob

Bakteri ini tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Pada manusia, sebagian besar bakteri anaerob terdapat di saluran pencernaan.

Bakteri anaerob berpotensi menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari tetanus, keracunan serius, dan infeksi gigi.

4. Anaerob Fakultatif

Bakteri ini mampu bertahan hidup dengan atau tanpa oksigen. Mereka biasa ditemukan di tanah, air, dan tubuh manusia maupun hewan. Contohnya adalah Salmonella pada hewan dan telur ayam.

Selain berdasarkan gaya hidupnya, bakteri juga dibedakan lewat warnanya. Sejak tahun 1800an, ilmuwan bernama Hans Christian Gram mengembangkan pewarnaan gram pada bakteri.

Ilmuwan ini menggunakan empat komponen warna, yaitu violet kristal, mordan (larutan iodin), pencuci zat warna yang berupa alkohol atau aseton, dan safranin.

Pewarnaan tersebut bermanfaat untuk memudahkan penggolongan bakteri. Ketika diwarnai, akan tampak warna biru pada bakteri gram positif dan merah pada bakteri gram negatif.

Sebagai contoh, saat bakteri memiliki warna, tampak bulat di bawah mikroskop, dan berwarna biru, bakteri ini sudah bisa dipastikan sebagai Staphylococcus.

Infeksi Bakteri

Tubuh manusia rentan terkena infeksi bakteri, terutama mereka yang memiliki imun yang tidak kuat.

Infeksi bakteri bisa menyebabkan beberapa penyakit mulai dari yang ringan hingga berat.

Namun gejala infeksi umum yang terjadi adalah demam, nyeri hingga peradangan.

Penularan bakteri dapat terjadi dengan berbagai cara, bisa secara langsung seperti percikan ludah orang terinfeksi yang terhirup, melalui makanan, atau gigitan hewan yang terkontaminasi.

Bakteri berbeda dengan virus. Bakteri tidak membutuhkan sel manusia untuk hidup dan berkembang biak, sedangkan virus justru membutuhkannya. Maka dari itu, proses diagnosis hingga penanganan infeksi bakteri dan infeksi virus dapat berbeda.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain:

– Antrax, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

– Demam Q, yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii.

– Demam reumatik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe A.

– Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

– Pneumonia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau Mycoplasma pneumoniae.

– Vaginosis, yang disebabkan oleh bakteri anaerobes.

– Meningitis, yang dapat disebabkan oleh beragam bakteri, di antaranya Streptococcus tipe B, Neisseria meningitidis, dan Listeria monocytogenes.

– Gonore, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Secara langsung. Penularan bakteri dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, ciuman, atau berhubungan seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan bakteri ke anak yang tengah dikandung melalui plasenta atau kontak dengan jalan lahir saat persalinan.

Secara tidak langsung. Bakteri dapat tertinggal pada benda-benda sekitar, seperti handuk, meja, hingga gagang pintu. Bakteri yang terdapat pada benda tersebut dapat berpindah ketika benda tersebut disentuh orang lain.

Melalui gigitan hewan. Misalnya pada penyakit Lyme, yang ditularkan oleh gigitan kutu.

Begitupun, bakteri tidak selamanya jahat. Faktanya, ada sekira 100 triliun bakteri baik yang menghuni tubuh manusia. Sebagain besar dari mereka tinggal dalam usus Anda.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Gastroenterology, beberapa bakteri penghuni usus (seperti E. coli dan Streptococcus) dikatakan bisa membantu kesehatan pencernaan, menyerang patogen-patogen berbahaya, dan membantu dalam mengembangkan sistem kekebalan tubuh.

Jadi ketika Anda minum antibiotik semua bakteri yang jahat maupun baik akan mati, sehingga akan terjadi gagguan pencernaan. (*)