Pelayananpublik.id- Kabar gembira di tengah pandemi Covid-19, kini Indonesia segera akan memproduksi alat Rapid Test atau PCR untuk tes massal virus corona.
Dan saat ini alat kesehatan Rapid Test tersebut masih dalam tahap uji coba validasi dan registrasi di Kementerian Kesehatan.
Hal itu dikatakan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, kemarin.
Ia mengatakan ditargetkan akhir bulan ini untuk rapid test yang berbasis peptida sintesis ini bisa diproduksi 50.000 sampai 100.000 unit.
“Kapasitas industri dari rapid test kit ini, menurut Menristek, bisa mencapai 100.000 unit per bulan, jadi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk tes yang bersifat masif,” katanya dilansir dari laman Setkab RI.
Selain rapid test yang sudah dalam tahap validasi, kata dia, sebenarnya ada 3 lagi jenis rapid test yang sedang dikembangkan tapi mungkin masih membutuhkan waktu 1 sampai 2 bulan ke depan.
Mengenai PCR test kit atau tes kit yang berbasis PCR, lanjutnya, tahapannya juga sudah dalam tahap validasi dan registrasi yang nantinya akhir bulan ini diharapkan bisa diproduksi sampai 50.000 unit juga.
“Selain itu kami juga melakukan uji klinis terhadap pil kina sebagai salah satu komponen obat modern asli Indonesia. Untuk suplemen, saat ini sedang dilakukan uji klinis di rumah sakit Wisma Atlet untuk berbagai bahan herbal Indonesia yang diharapkan bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19,” ungkapnya.
Mengenai terapi, lanjutnya, update dari plasma konvalesen, ternyata sudah dikembangkan di beberapa rumah sakit dan saat ini sudah ada protokol nasional untuk melakukan clinical trial di lebih banyak rumah sakit di Indonesia, sehingga diharapkan bisa meningkatkan tingkat kesembuhan dari para pasien Covid-19.
Menurut dia, untuk vaksin memang masih membutuhkan waktu, tapi paling tidak dengan sudah dimulai whole genome sequencing yang sudah di–submit oleh Eijkman dan kemudian juga oleh Universitas Airlangga Surabaya, maka selanjutnya bisa mendeteksi jenis virus Covid apa yang saat ini beredar atau yang mewabah di Indonesia.
“Kemudian untuk serum saat ini prosesnya sedang ditahap awal,” pungkas Menristek seraya menambahkan bahwa sudah mulai dikembangkan pendekatan stem cell untuk bisa memperbaiki jaringan paru-paru yang rusak akibat Covid-19. (*)