Jenis Akad Dalam Perbankan Konvensional dan Syariah

Pelayananpublik.id- Perbankan adalah lembaga keuangan yang paling sering digunakan masyarakat. Dalam perkembangannya, bank kini memiliki banyak fitur dan produk keuangan untuk nasabahnya.

Bank bukan hanya tempat menabung, tapi juga meminjam dana, hingga berinvestasi.

Jenis bank ada dua yakni bank konvensional dan bank syariah. Baik bank konvensional maupun syariah memiliki aturan sendiri yang harus diikuti baik oleh nasabah maupun pihak bank.

Dalam bank konvensional dikenal sebagai perjanjian, dan di bank syariah dikenal dengan akad.

Seperti yang kita ketahui pada istilah perbankan syariah Akad merupakan kesepakatan, perjanjian, atau ikatan antara nasabah dengan pihak bank dimana terdapat sighat (Ijab Qabul), yang sesuai dengan syariah yang berlaku dan berpengaruh pada objek yang akan diikat.

Sedangkan di bank konvensional hanya ada perjanjian tertulis yang ditanda-tangani oleh nasabah. Tidak ada ijab qabul dalam perjanjian di bank konvensional.

Jenis-jenis Akad Perbankan

1. Bank Syariah

– Akad Istishna’

Akad Istishna’ adalah akad yang digunakan dalam transaksi jual beli dengan adanya pemesanan barang lalu pembayaran dilakukan dengan cara dicicil. Dalam akad istishna’ terdapat beberapa istilah lain seperti Almashnu yakni narang pesanan dalam transaksi akad ishtisna’. Al-mustashni’ yaknipembeli akhir dalam transaksi ishtisna’, dan shani’ atau produsen yang menerima pesanan atas barang atau objek.

– Akad Kafalah

Akad Kalfalah digunakan dengan adanya pemberian jaminan dalam suatu transaksi. Beberapa istilah dalam akad ini adalah kaafil yakni pihak yang memberikan jaminan untuk menanggung kewajiban pihak lain dalam penggunaan akad kafalah

Istilah lain adalah makful yaitu pihak yang menerima jaminan dalam akad kafalah

– Akad Ijarah

Akad Ijarah ialah akad yang digunakan untuk transaksi sewa-menyewa barang atau objek. Ada beberapa istilah dalam akad ini seperti muaajir atau pihak yang memberi sewa, atau pihak bank, mustajir yakni pihak yang akan menyewa oobjek. Dan ujrah atau hasil sewa yang diterima pihak bank dari penyewa.

– Akad Hiwalah

Akad Hiwalah ialah perjanjian yang digunakan untuk pemindahan piutang. Beberapa istilah dalam akad tersebut adalah muhil atau pihak yang memindahkan piutang, muhal yakni pihak yang berhutang dan muhalÁlaih atau pihak yang menerima pemindahan hutang.

– Akad Murabahah

Akad murabahah digunakan ini juga diguankan untuk transaksi jual beli.

– Akad Qardh

Akad yang digunakan untuk peminjaman dimana pengembalian dana yang dipinjam besarnya tetap sama atau tidak bertambah. Istilah yang berbeda juga digunakan dalam akad ini, antara lain:

7. Akad Rahn

Akad Rahn digunakan dalam proses gadai barang. Istilah dalam akad Rahn adalah Marhun yakni harta atau benda atau objek yang akan digadaikan, raahin atau pihak yang memiliki barang atau objek yang akan digadaikan, mirtahin yakni pihak yang menerima barang yang akan digadaikan. dan marhun bih yakni hutang.

8. Akad Salam

Yakni akad yang digunakan dalam jual beli barang yang dipesan. Yang membedakan adalah sistem pembayarannya dilakukan secara penuh di awal.

– Akad Sharf

Akad yang digunakan dalam penjualan valuta asing.

– Akad Wakalah

Wakalah adalah akad yang digunakan untuk memberikan kuasa atas sesuatu.

2. Bank Konvensional

Dalam konvensional akad (perjanjian) dilakukan berdasarkan hukum positif sesuai hukum perdata dan pidana yang berlaku.

Adapun jenis perjanjian dalam perbankan konvensional adalah:

– Menghimpun Dana

Kegiatan ini dilakukan dengan menawarkan berbagai jenis simpanan. Jenis-jenis simpanan yang sering digunakan dalam bank ialah tabungan, giro dan deposito.

– Penyaluran atau Pemberian Pinjaman Dana

Jasa bank lainnya adalah kegiatan menyalurkan dana. Kegiatan ini adalah menjual dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Dalam akad peminjan dana ada beberapa unsur yakni bank sebagai sumber dana, nasabah sebagai peminjam, uang pinjaman, dan agunan. Adapun jenis kredit yang ditawarkan bank adalah kredit investasi, kredit konsumtif, kredit profesi, kedit modal kerja dan sebagainya.

Dan masih banyak lagi layanan bank yang menggunakan akad atau perjanjian tertulis dengan nasabah. Semoga bermanfaat. (*)