Pelayananpublik.id- Persoalan sampah memang mengantui kota-kota besar di Indonesia. Sebab pengelolaan sampah secara maksimal belum ada diterapkan di Tanah Air.
Begitu juga Kota Serang, persoalan sampah di Ibukota Provinsi Banten ini juga disoroti oleh elemen mahasiswa.
Adalah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Serang menyinggung persoalan sampah saat bertemu Walikota Serang, Syafrudin, Selasa (25/2/2020).
Sekretaris Jenderal GMKI Serang, Martin Ronaldo Pakpahan mengatakan sejak10 tahun lalu persoalan sampah belum juga terselesaikan. Ia menilai Pemkot Serang belum memberikan solusi terkait problematika sampah tersebut.
Selain sampah, ia juga menyoroti kemiskinan di Kota Serang. Ia menyebut sebagai Ibukota Provinsi Banten, kemiskinan di Serang justru belum terentaskan.
“Kemiskinan memang sebuah momok yang menakutkan, tapi memang disini yang kita tekankan untuk bagaimana cara mengatasi dan memberikan sedikit solusi dari kedua masalah tersebut,” ujarnya seusai audiensi dengan Walikota Serang.
Dibandingkan dengan kota-kota yang lainnya seperti Cilegon atau Tangerang Selatan, kata dia, Serang jauh lebih tertinggal daripada Tangerang Selatan terkait kemiskinan dengan tingkat kemiskinan mencapai angka 5,36%.
“Kita berharap semoga tahun ini bisa sampai pada 3/2%. Tentu ini menjadi PR besar bagi Pemkot Serang untuk bisa menyelesaikan problematika yang ada,” harapnya.
Menjawab itu, Walikota Serang Syafruddin mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya mengatasi masalah di daerahnya meski hasilnya belum maksimal.
Saat ini, kata Syafruddin, daur ulang sampah sudah dilakukan dari tingkat kelurahan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Untuk masalah sampah ini sedang ditangani dengan serius,” katanya.
Ia berharap ke depan dengan adanya program dari DLH ini kota Serang akan bebas dari sampah. (Kimi)