Apa Itu Deskripsi, Ciri, Hingga Contohnya

Pelayananpublik.id- Dalam percakapan sehari-hari seringkali ditemukan kata “deskripsi”. Misalnya dalam kalimat “Coba deskripsikan wajah pelaku penjambretan itu?”. Maka yang ditanya pun akan menjelaskan gambaran mengenai wajah penjambret yang diingatnya, seperti misalnya berkumis tipis, jerawatan, matanya buta sebelah dan lainnya.

Nah, dari penjelasan singkat itu kita bisa simpulkan bahwa deskripsi artinya adalah gambaran atau menggambarkan sesuatu dalam kata-kata.

Yang namanya “menggambar” namun dalam kata berarti orang yang mendengar atau membaca dapat melihat gambaran itu dalam kepalanya.

Pembahasan mengenai deskripsi ini lumayan luas, untuk itu mari simak artikel berikut ini.

Pengertian Deskripsi

Deskripsi berasal dari Bahasa Latin yaitu “describere”. Artinya adalah menggambarkan atau memberikan penjelasan mengenai suatu hal.

Jadi pengertian deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca seperti dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan oleh penulis tersebut.

Menurut KBBI, deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian.

Deskripsi ini merupakan kata benda, sedangkan kata kerjanya adalah “mendeskripsikan” yang berarti memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; menguraikan.

Deskripsi menurut Henry Guntur Tarigan (1994) adalah tulisan yang bisa melukiskan sebuah kisah yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar bisa memahami, merasakan dan menikmati objek yang dibicarakan seperti suasana hati, aktivitas dan sebagainya.

Sementara Gorys Keraf (1982:93) berpendapat deskripsi adalah suatu wacana yang digunakan untuk menyampaikan hal/objek pembicaraan sehingga para pembaca seperti melihat sendiri objek tersebut. Di dalam deskripsinya penulis bisa menjelaskan kesan-kesannya, hasil pengambatan, perasaan, penyampaian sifat, dan rincian wujud yang ditemukan pada objek.

Ciri-Ciri Deskripsi

Deskripsi dalam sebuah teks dapat dikenali dengan mudah karena berisi gambaran-gambaran oleh penulisnya. Deskripsi sendiri memiliki beberapa ciri yakni:

– Ada penjelasan atau rincian mengenai objek, tempat, suasana atau waktu tertentu.

– Dalam tulisannya terlibat panca indera seperti penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan.

– Berisi gambaran sebenarnya mengenai suatu peristiwa secara mendetail sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakannya. Misalnya cerita horor, pembaca dapat merasakan kengerian lewat penggambaran tempat yang angker oleh penulis.

– Mengungkapkan ciri-ciri fisik objek, misalnya ukuran, bentuk, warna, dan sifat.

– Kata-kata dalam deskripsi selalu bermakna kata sifat atau keadaan.

Struktur Deskripsi

Selain karakteristik yang khas, deskripsi juga memiliki struktur khusus. Adapun struktur deskripsi adalah:

– Identifikasi.

Identifikasi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai penentuan identitas objek.

– Klasifikasi

Klasifikasi menjelaskan susunan atau sistem dalam suatu kelompok berdasarkan standar atau kaidah yang telah ditetapkan.

– Deskripsi

Deskirpsi adalah pemaparan mengenai objek atau topik yang dibahas.

Macam Deskripsi

Deskripsi Subjektif, yaitu deskripsi yang dibuat berdasarkan kesan yang dimiliki oleh seorang penulis terhadap objek atau topik yang dibahas.

Deskripsi Spatial, yaitu deskripsi yang berisi penjelasan mengenai suatu objek berdasarkan data dengan referensi ruang kebumian (georeference). Misalnya benda, tempat, ruang, dan lainnya.

Deskripsi Objektif, yaitu deskripsi yang menjelaskan tentang suatu objek dengan memberikan gambaran berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, tanpa adanya tambahan opini dari penulis.

Contoh Teks Deskripsi

1. Menggambarkan Sosok Manusia

Kali pertama melihatnya, pasti Anda sudah akan berfikir bahwa dia seorang wanita menarik. Bagaikan sebuah buku, dari sampulnya Anda akan merasa perlu membaca dan mengetahui setiap lembarnya tanpa melewatkan satu paragrafpun. Begitu juga dengan Eleya, dari sorot matanya sudah ketahuan kalau dia itu perempuan cerdas, alisnya yang tebal dan bulu matanya yang lentik membuat tatapan matanya semakin tajam namun memikat.

Eleya memiliki rambut hitam pekat, digerai sebahu tanpa banyak gaya. Kulit mukanya putih dan bibirnya merah tipis.

Setiap ia berbicara maka Anda akan terpengarah, ibarat Anda sedang berbicara dengan seorang ilmuwan. Dia seperti tahu segalanya. Dia nyambung untuk semua topik pembicaraan.

2. Menggambarkan Tempat

Saat itu aku melihat sebuah tempat dimana kenanganku dimulai. Sebuah gubuk tua, beratap jerami dan berlantai tanah. Entah apa yang istimewa dari gubuk reyot ini, tapi kakakku sangat merindukannya.

Sejatinya ini hanya sebuah gubuk sederhana, luasnya pun cuma 5 x 8 meter. Dindingnya papan dan hanya ada satu kamar di dalamnya berpintu kain gordyn lapuk.

Ada dua kursi bambu panjang di ruang depan, tampaknya baru dibuat.

Dan dapur juga masih seperti dulu, berlaintai tanah yang sudah sekeras batu. Di sisi kanannya ada dipan kecil tempat berbagai macam hal diletakkan mulai piring, berkarung-karung kain, beras, hingga sekam.

Sementara di sisi kiri adalah tunggu api tempat memasak. Dinding papan di sekitarnya menghitam ditempeli asap bertahun-tahun. Ada jendela kecil di atas tungku sehingga tetangga bakal tahu jika si empunya rumah sedang masak apa.

Rumah gubung ini hanya dipisah satu meter dengan rumah di sebelahnya. Jadi orang di dapur bisa saling menyapa selagi memasak.

3. Menggambarkan Suasana

Rudi kecil berusaha melihat sekitarnya, ia tak merasakan apa-apa selain dingin dan takut saat itu.

Saat itu hujan deras sedang mengguyur rumah mereka, petir pun tak henti menyambar-nyambar, sahut menyahut dari angkasa. Sementara rumah gelap gulita, listrik padam entah sejak kapan.

Rudi mencoba menapakkan kaki di lantai yang mulai tergenang air. Dalam gulita ia tak bisa melihat apapun, melainkan bantuan kilatan cahaya petir yang menunjukkan rumahnya sedang porak-poranda. Perabotan hancur, lemari tumbang, dinding samping rumahnya bahkan sudah jebol berikut atapnya dan hujan lebat bebas menerobos masuk.

Ia menangis ketakutan, mencari orangtuanya, namun suaranya dikalahkan suara hujan dan petir. Perih di kakinya pun ia abaikan selagi menjelajah ruang-ruang mencari ibundanya. Nihil. Ia tak menemukan siapapun, ia benar-benar sendiri malam itu.

Demikian ulasan mengenai deskripsi, mulai dari pengertian, ciri, jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat. (*)