Pendidikan

SMA YPSA Kembali Harumkan Nama Indonesia di Ajang Internasional

Pelayananpbulik.id – Dua tim peneliti siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih medali Perunggu (Bronze Medal) dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation & Technology Exposition (IPETEx) 2020 yang digelar tanggal 2-6 February 2020 di Bangkok, Thailand.

Kedua tim yang dikirim meraih hasil yang cukup baik. Tim pertama dengan penelitian Anti Aedes Aegypti Body Perfume berhasi meraih medali Perunggu dan tim DUZI Cup dengan penelitian Bioplastic material from Durian meraih medali Perunggu sekaligus mendapatkan Special Award dari Polandia.

Hal ini disampaikan Bagoes Maulana selaku kepala SMA YPSA, sesaat setelah acara pengumuman pemenang digelar di Bangkok International Trade and Exhibition Center, Bangkok Thailand pada Kamis (6/2/2020).

“Ada sebanyak 514 invention yang dilombakan dari 21 negara yaitu Canada, China, Czech Republic, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Japan, Laos, Macau, Malaysia, Vietnam, United Kingdom, Taiwan, Sudan, South Korea, Singapore, Saudi Arabia, Romania, Poland, dan Philippines”, jelas Bagoes.

(foto : Dua tim peneliti siswa-siswi SMA YPSA saat menerima penghargaan)

Dia menerangkan, Tim pertama yakni Aulia Nur Addinda, Khorirah Nur Aulia Dalimunthe, Nabila Widiastri, Lailan Noor Malyta Matondang, Putri Andira Seruni, dan Syahla Nakita Hayura dengan membawa penelitian Anti Aedes Aegypti Body Perfume yaitu parfum yang berbahan dasar sereh wangi dan kulit Jeruk untuk menangkal gigitan nyamuk meraih medali Perunggu.

Tim kedua yakni Khoiruddin Harahap, Rafael Syafatullah Alhawariy, Haffas Zikri Ariyandi, Kautsar Ramadhan, M. Akbar Rafsanjani, Ahmad Thoriq Rizkyansyah dengan membawa penelitian Duzi Cup yaitu bioplastic berbahan dasar kulit Durian dan cangkang Kepiting juga meraih medali Perunggu dan Special Award dari Polandia.

“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas raihan ini, dan berterima kasih kepada Pembina YPSA Buya Sofyan Raz, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, Ms. Kiki, Pengurus Harian, serta seluruh rekan-rekan di YPSA yang telah memberikan dukungan dan doa kepada tim SMA dalam event ini,” ungkapnya.
Atas raihan tersebut, Bagoes menegaskan bahwa SMA YPSA menjadi sekolahnya peneliti muda di Sumatera Utara.

(foto : Tim peneliti siswa-siswi SMA YPSA mendapat penghargaan)

Dicki Mahaputra Tarigan, selaku guru pembimbing peneliti SMA YPSA mengatakan sebelum pengumuman, siswa-siswi memamerkan dan mempresentasikan temuannya dihadapan para juri.

“Pertanyaan dari para juri dapat dijawab dengan baik. Dan tentunya banyak masukan yang diberikan para juri untuk kemajuan penelitian kedua team,” ujar Mahaputra. (Petok)