Pelayananpublik.id – Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Al Muktabar mengatakan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Banten akan mempertahankan tenaga honorer karena sudah berkontribusi terhadap kinerja pembangunan daerah.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Asep Hidayat memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Gubernur Banten dan wakilnya terhadap tenaga honorer dengan tetap mempertahankannya, bahwa di Banten tidak ada pemecatan honorer.
Terkait dengan tenaga honorer, menurut Sekda, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) merespon perkembangan tersebut bahwa tenaga honorer tetap dipertahankan.
Menurutnya, selama ini tenaga honorer dianggap berkontribusi terhadap kinerja pembangunan daerah dan Gubernur telah menaikan honorariumnya tentunya atas persetujuan dari DPRD Provinsi Banten.
“Tetapi hal itu harus ditindak lanjuti dengan validasi tenaga honorer untuk mendata kembali secara teknis dengan by name by adress,” tutur Sekda Al Muktabar.
Dijelaskan, terkait penerimaan CPNS dalam waktu dekat, Pemprov Banten mempunyai kuota seperti yang telah disetujui Menpan-RB, yakni 222 orang untuk guru dan 31 orang untuk tenaga teknis dari berbagai disiplinnya. Peserta yang mendaftar mendaftar sebanyak 6.170 orang. Pada tahapan verifikasi administrasi, yang memenuhi syarat 5.808 orang.
“Kita memastikan tidak membuka ruang subjektifitas, di tahapan awal semua dengan aplikasi. Jadi ini merupakan bagian dari akuntabilitas serta dipandu oleh BKN (Badan Kapegawaian Nasional) dan Menpan-RB. Dengan demikian mudah-mudahan kita mendapatkan ASN yang qualified,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Asep Hidayat memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Gubernur Banten dan wakilnya terhadap tenaga honorer dengan tetap mempertahankannya, bahwa di Banten tidak ada pemecatan honorer.
“Tentunya harus diikuti dengan validasi dalam rangka mencari tenaga honorer yang profesional yang memiliki visi, misi, dan disiplin yang baik,” tegas Asep. (Kimi)