Pelayananpublik.id – Sebanyak 7 mahasiswa asal Provinsi Banten masih tertahan di Tiongkok. Kebanyakan dari mereka belajar di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu.
Sebelumnya ada 10 mahasiswa yang akan dipulangkan ke Indonesia karena di daerah sekitar lokasi tempat tinggal mahasiswa tersebut, beberapa warganya telah terjangkit virus corona.
Dari 10 orang tersebut, 3 di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia. Sedangkan 7 orang lainnya masih tertahan.
Terkait hal tersebut, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak terkait mengenai kondisi hingga proses penanganan.
“Kita telepon mahasiswa yang di Tiongkok. Mereka tidak bisa pulang karena tidak ada angkos. Ya, kita ongkosin. Di sana (Tiongkok) kan sudah terkontaminasi. Kita koordinasi dengan Kemenkes,” ungkapnya kepada wartawan.
Dia menjelaskan antisipasi terhadap penyebaran virus corona, Pemprov Banten sudah melakukan sosialisasi melalui surat edaran terkait langkah pencegahan virus corona. Termasuk menyampaikan bahwa RSUD Banten telah menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan pasien virus corona.
“Saya selalu memantau dan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan pihak terkait agar apa yang dilakukan tidak salah langkah. Selamat beraktifitas. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat walafiat. Amiin,” pungkas WH.
Berdasarkan penelusuran tim Pemprov Banten, ada 10 mahasiswa asal Provinsi Banten yang sedang belajar di Tiongkok. Hampir semuanya belajar di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu. Hanya Royadin mahasiswa Banten yang belajar di Kota Taizhou namun masih di wilayah yang sama, Provinsi Jiangsu.
Sebanyak lima mahasiswa berasal dari Kota Serang. Tiga mahasiswa dari Kabupaten Serang. Sementara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan masing-masing satu mahasiswa. Diantaranya adalah Fadel Ramadhan (Kota Serang), Herawati (Kota Serang), Kristi Prihartini Dewi (Kota Serang), Rifani (Kota Serang), Rio Priyanto (Kota Serang), Muhammad Pajar (Kabupaten Serang), Royadin (Kabupaten Serang), Syah Abriyatna (Kabupaten Serang), Soelthan Andhara Kelvin (Kab Tangerang) dan Kenny Eliezer Jaya (Kota Tangerang Selatan).
Tiga orang mahasiswa sudah dipulangkan. Dijadwalkan, pemulangan mahasiswa Banten dari Tiongkok menggunakan Thai Airlines jalur penerbangan Bandara Pudong menuju Bandara Soekarno Hatta.
Sementara itu Kepala Dinas kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, sesampai di tanah air nanti para mahasiswa dicek kesehatannya sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan bagi seluruh penumpang yang berasal dari Tiongkok sebelum akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing dan rencananya akan didampingi oleh tim Dinkes Pemprov Banten.
“Pemeriksaan berupa penyelidikan etibionomologi. JIka suhu di atas 38oC mereka langsung dibawa ke RSPI Jakarta. Kalau suhu badannya di bawah itu diserahkan ke kami, Dinkes Pemprov Banten. Nanti kami lakukan skrining kedua, yakni pemeriksaan lanjuta di RSUD Tangerang,” ujar Ati.
Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten, Dedy Irsan mengatakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten atau Dinas terkait lainnya diminta untuk memberikan layanan informasi terkait keberadaan beberapa mahasiswa asal Banten yang masih berada di Tiongkok.
“Jika ada layanan informasi, perkembangan dari mereka selalu dapat diperoleh dan di-update oleh orang tua mereka dan pihak terkait lainnya yang berkepentingan untuk itu,” ujar Dedy.
Informasi yang dimaksud yakni, tentang kesehatan, stok makanan dan tempat tinggal para mahasiswa. Lalu langkah dan tindak lanjut yang akan dilakukan pemerintah, termasuk upaya evakuasi serta cara evakuasi dan lainnya. (Kimi)