Pasatuan Induak Bareh (PIB) merupakan kumpulan perempuan suku Minang yang dalam masyarakat dikenal sangat kompak. Karena itu, keberadaan PIB patut menjadi motivasi suku-suku lain sehingga diharapkan dapat membantu pembangunan dan kemajuan Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Sumatra Utara Nawal Edy Rahmayadi, saat Pelantikan Pengurus Pasatuan Induak Bareh (PIB) Sumatera Utara Periode 2020-2025, Saiyo Sakato Basamo Bahagia Dunia Akhirat, Selasa (14/1) di Raz Hotel & Convention Medan.
“Saya sebagai Ketua TP PKK mengapresiasi acara ini dengan temanya yang luar biasa. Kita tahu suku ini sangat kompak dan itu perlu ditiru apalagi saat membangun Bumatera Barat. Semoga acara ini dapat menjadi apresiasi dan motivasi buat suku-suku lain yang ada di Kota Medan Sumut. Saya juga berharap organisasi ini juga bisa bekerja sama untuk Provinsi Sumut. Mari kita jaga silaturahmi bergandeng tangan menjadikan Sumut yang kita cintai menjadi lebih maju dan bersaya saing lebih tinggi,” ujarnya.
Ketua Umum PIB Provsu Hj. Rahmawaty Sofyan Raz, mengatakan, suami yang memberikan dukungan paling besar.
“Pasatuan Induak Bareh artinya persatuan induk beras, yakni persatuan istri yang berasal dari Minangkabau, berakhlak karimah, beradat, mengayomi dan mencintai suami dan keluarganya. Biji padi melambangkan ibu yang cekatan untuk keluarganya, emas melambangkan kejayaan. Definisi yang dirujuk dengan istilah-istilah filosofi yang ada di Minangkabau,” paparnya.
Apalagi, lanjutnya, bangsa yang mulia adalah yang sangat menghargai sejarah. “Tanah Minangkabau, ibukota Sumatera Barat adalah Padang. Kami kumpulkan lah yang terpencil, yang tersudut di rantau yakni di Sumut.
Dikatakannya, rujukan PIB kembali kepada adat bersandi syarat, syarat bersandi kitabullah sudah tertuang melalui Alquran Surat Albaqarah Ayat 223 dan Al Araf Ayat 15.
“Surat tersebut merupakan salah satu dan utama latar belakang didirikan PIB ini. Latar belakang kami, adalah adat bersandi syarat, syarat bersandi kitabullah, sebutnya sembari menambahkan ke depan organisasi ini semakin menjalin silaturahim masyarakat Minang dan rantau juga menjadi dukungan untuk masyarakat nasional dan internasional.
Dirincinya, PIB lahir 13 September 2017 di Raz Plaza Medan Sumut dan dilantik Pangulu yang sederajat gubernur yakni Datuak Sayuti dan datuak yang hadir.
“Kami telah dilantik menjadi Ibu Kanduang Sumatera Utara. Dan terobosan di 2020, PIB Insya Allah, telah mengesahkan secara legalitas badan hukum yang dikeluarkan Notaris Sugandi SH, HAKI untuk Indonesia dan internasional. Kita sudah sah, jadi ada nama induak bareh, di sini,” paparnya.
Lalu, juga merekrut para perempuan berdarah Minang atau keluarga Minang perantauan. “Dengan pertemuan, mereka yang meskipun tidak berdarah Minang ternyata mencintai Minang, kita namakan Anggota Kehormatan yang berjumlah 120an orang dan terus menerus tidak berhenti jumlahnya,” paparnya sembari menyatakan sudah menyiapkan banyak program kerja salah satunya bidang dakwah dan keislaman yakni pengajian rutin dan pengajian akbar skala nasional dan internasional.
Mari kita bersama-bersama berbuat hal-hal yang kebaikan. “Orang Minang semuanya suka bergandengan tangan dan bersilaturahim,” tutupnya.
Ketua panitia, Hj Evi Awarni SH menyebutkan, ibu-ibu yang berasal dari tanah Minang di provsu membentuk Pasatuan Induak Bareh. Kata induak bareh ini sebuah istilah. “Pada hari ini, para pengurus akan dilantik. Terima kasih kepada pembina YPSA Buya H. Sofyan Raz Ak MM yang memberikan berbagai fasilitas kepada PIB dan semua pihak yang membantu baik moril dan materil untuk pelaksanaan acara ini,” sebutnya.
Pembacaan SK dan Pelantikan Pengurus PIB Sumatera Utara periode 2020-2025 oleh Ny.Yarhaini Rivai dan pembacaan ikrar oleh Ketua Umum PIB Hj. Rahmawaty Sofyan Raz. Ketua Umum PIB Hj Rahmawaty Sofyan Raz juga memberikan pin kepada Ketua TP PKK Provsu Nawal Edy Rahmayadi dan Wakil Ketua TP PKK Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah.
Pelantikan dan ikrar dilaksanakan Ketua Umum Rahmawaty Sofyan Raz, yakni pengurus PIB Sumut periode 2020-2025. Juga dilakukan pemberian selendang kepada PIB 2020-2025 dilaksanakan Ketua Umum PIB.
Selain Ketua TP PKK Provsu Ny. Nawal Edi Rahmayadi (Penasehat PBI), turut hadir Wakil Ketua TP PKK Provsu Ny. Sri Ayu Mihari Rajek Shah, Ketua Persit Candra Kirana Pangdam I/BB Ny. Trisasanti MS Fadhilah, Ketua Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA) Ardhiya Garini Lanud Sowondo Ny. Meka Yudanto, Plt. Ketua TP PKK Kota Medan Ny. Nurul Khairani Akhyar, Ibu Rektor USU Ny. Farida Tarigan Runtung, yang mewakili ibu Bupati Deliserdang, Ketua Ipemi, Ketua BKOW dan undangan lainnya. Hadir juga Buya H. Sofyan Raz Ak MM, dan para datuak serta tokoh dan pejabat terkait.
Ustazah Hj Dra Hanifah dalam tausiahnya mengatakan, Surat Albaqarah ayat 223 menjadi inspirasi filosofis adat dalam minangkabau bahwa bundo kanduang induak bareh ini adalah lambang dari suami tercinta. Bahwa segala aktivitas positf yang dilakukan induak bareh, turunannya, adalah kepada anak-anak kita kelak.
“Seorang ibu yang berintelektual, tata krama sopan santun, pandai memikat hati dan menarik simpatik pasangan hidup, dalam keluarga dan masyarakat. Kita tolong- menolong dalam kebaikan, bukan dalam keburukan. Inilah visi misi dari kacamata agama. Kita harus punya visi-kisi yang kental bahwa budaya adalah adat bersandi syarat. Apa yang kita amalkan, tentu harus dicari solusi supaya tepat sesuai menurut Alquran dan Sunah. Semoga allah memberikan kita hidayah untuk kita. Ayat ini, menjadi pegangan kita. Dan persiapkan kebaikan utk dirimu karena suatu saat kamu akan bertemu Allah,” jelasnya.
Dilaksanakan juga, pemberian cenderamata kepada bundo yang dituakan, pemberian bantuan usaha kepada para enterpreneur Minang, pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum duafa dan Penandatanganan MoU PIB bersama YPSA RAZ Corps, Ipemi dan organisasi perempuan lainnya.