Pelayananpublik.id- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto meminta masyarakat Indonesia waspada terhadap wabah pneumonia yang saat ini terjadi di China.
Ia mengatakan saat ini belum ada laporan WNI yang terjangkit virus tersebut apalagi memasuki Indonesia.
“Saya kontak dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wuhan. Sejauh ini tak ada pelajar Indonesia yang terjangkit penyakit tersebut,” katanya.
Terdapat 428 warga negara Indonesia yang seluruhnya mahasiswa tinggal di provinsi-provinsi China, sekitar 200 orang di antaranya tinggal di Wuhan, tempat di mana penularan pneumonia berat sedang terjadi.
Meski belum ditemukan masuk ke Indonesia, Menkes Terawan meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan untuk mencegah tertularnya wabah tersebut.
Dia mengimbau masyarakat Indonesia yang bepergian atau berada di China untuk menghindari beberapa tempat dan aktivitas yang berpotensi menularkan penyakit tersebut, misalnya ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.
Menkes Terawan juga meminta masyarakat untuk membiasakan berperilaku hidup sehat (PHBS), seperti cuci tangan sebelum makan, memakai masker agar tidak menular ke orang lain, menyantap makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, dan berobat jika sakit.
Selain itu, katanya, jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan susah bernapas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat.
“Jika ada tanda-tanda seperti itu, segera ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan hygine diri termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat,” ucap Menkes Terawan.
Sebelumnya dikabarkan ada virus jenis baru yang menjangkiti China.
Banyak negara bahkan sudah mulai mengeluarkan informasi kesehatan untuk warganya yang akan atau sedang liburan di Wuhan, China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini tidak melakukan pembatasan perjalanan ke China.
“Memang ini gejalanya pneumonia, tapi belum mampu mendeteksi ini arahnya ke SARS, MERS CoV, dan WHO tidak mengeluarkan ‘travel warning’ untuk membatasi perjalanan ke sana, imbauan saya untuk masyarakat tetaplah hidup sehat, makan cukup, istirahat cukup, itu paling penting menghadapi situasi seperti ini,” kata Menkes. (*)