Demi Serang Anies, Buzzer Tega Manfaatkan Duka dan Air Mata Korban Banjir 

Pelayananpublik.id – Banjir yang melanda Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten pada Rabu (1/1/2020) lalu berdampak buruk di berbagai sektor.

Informasi terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia sudah lebih dari 60 orang.

Kerusakan akibat banjir dan tanah longsor juga sangat luas. Rumah, kendaraan bermotor, harta dan fasilitas umum rusak akibat banjir tersebut.

Bencana di awal tahun 2020 itu pun ramai dibahas oleh netizen di media sosial hingga saat ini, Selasa (7/1/2020).

Namun anehnya, para netizen yang terindikasi sebagai buzzer (kelompok bayaran di media sosial) terus menikmati bencana yang telah membuat duka bagi para warga yang terdampak.

Para buzzer menikmati bencana tersebut dengan cara mempolitisasi isu yang diduga bertujuan untuk kepentingan tertentu.

Padahal, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi telah mengimbau semua pihak menahan diri dan fokus membantu masyarakat yang jadi korban banjir.

“Saatnya kita hentikan politisasi banjir. Waktunya gotong royong untuk membantu rakyat,” kata Budi Arie dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 Januari 2020 dikutip dari tempo.co.

Namun, para buzzer tetap fokus mempolitisasi isu banjir tersebut. Seakan tidak peduli dengan psikologi korban banjir, mereka asik memainkan jari-jemarinya untuk membuat tulisan provokasi di media sosial.

Saut-menyahut antara buzzer pun banyak terlihat di berbagai grup ata halaman media sosial.

Bahkan bagi kita yang ingin menggunakan media sosial dengan sehat juga terpaksa melihat isi provokasi yang mereka lakukan karena terlalu masif.

Beranda di akun media sosial terkotori oleh provokasi dan politisasi yang mereka lakukan. Belum lagi ditambah dengan bumbu-bumbu disinformasi atau hoaks.

Lengkap sudah kebahagian para buzzer di atas penderitaan korban banjir.
Korban banjir sudah sangat terpukul dengan bencana yang terjadi. Apakah harus ditambah lagi dengan perlakukan para buzzer ini ?

(foto : Jajaran Pemprov DKI Jakarta Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Dampak Banjir. ist facebook)

Pasti sebagian dari mereka ada yang kesal atau marah dengan bencana itu. Tapi apakah pantas bencana tersebut jadi bahan ambisi politik para buzzer ?

Anehnya, netizen dan buzzer yang menggoreng isu itu tidak banyak yang tinggal di wilayah terdampak banjir. Tapi mereka seakan yang paling merasa dirugikan atas bencana dari Tuhan itu.

Kezaliman yang dilakukan para buzzer itu diduga tak lain hanya untuk menjatuhkan seorang gubernur bernama Anies Baswedan.

Pola dan gerakan para buzzer terlihat sangat kontras di media sosial. Bahkan media-media mainstream juga memberitakan soal ulah para buzzer ini.

Dari beberapa berita yang dimuat, para buzzer bayaran itu diduga ditugaskan untuk menjegal Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sungguh kejam kelakuan buzzer itu kan ? memanfaatkan duka dan air mata para korban bencana hanya untuk hal yang jauh di awang-awang pikiran mereka.

Baca Selanjutnya : Anies Bungkam