Pelayananpublik.id – Kabar gembira untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah. Tahun 2020 mendatang, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) akan kembali menyalurkan kredit pemilikan rumah bersubsidi.
Direktur Utama PT Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo menerangkan, penyaluran kredit rumah bersubsidi tersebut dalam rangka mendukung program gerakan sejuta rumah untuk MPR yang belum memiliki rumah.
“Penyaluran kredit dilakukan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) pada tahun depan, guna mendorong ekspansi kredit secara keseluruhan,” terang Budi Utomo di Medan, (30/12/2019).
Dia mengatakan, Bank Sumut salah satu bank pembangunan yang ditunjuk untuk melaksanakan perjanjian kerja sama operasional (PKO) untuk menyalurkan kredit pemilikan rumah.
“Bank Sumut optimis dapat memenuhi kuota yang ditentukan pemerintah dalam penyaluran KPR FLPP pada tahun 2020,” kata dia.
Bank Sumut mendapatkan kuota 2700 unit rumah dengan nilai total Rp378 miliar untuk rumah bersubsidi dari kementrian PUPR dengan perincian 1200 Unit yang akan dibangun konvensional dan 1500 unit akan dibangun melalui skema pembiayaan Bank Sumut Syariah.
Total kuota penyaluran kredit rumah bersubsidi itu meningkat dibanding Tahun 2019 dengan total 2650 unit dengan nilai penyaluran Rp344,5 miliar.
Budi Utomo menerangkan, meskipun iklim investasi sektor properti (nonsubsidi) sedang melemah, namun Bank Sumut melihat sektor perumahan bersubsidi justru sedang dalam kondisi paling bergairah.
Untuk itu Bank Sumut akan ikut menggenjot penyaluran KPR FLPP pada semester I/2020 dengan meminta pengembang untuk segera melanjutkan pembangunan.
“Kami dorong teman-teman pengembang untuk tetap membangun supaya awal tahun selesai. Bisa langsung akad kredit. Kami lihat pasar subsidi itu justru paling bagus dan aman karena ada campur tangan pemerintah di dalam,” ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi mengatakan dengan dukungan program sejuta rumah melalui KPR FLPP dari Kementrian PUPR diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan rumah murah dan terjangkau.
Hal tersebut dikarenakan rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk hidup layak selain pangan dan sandang.
“Kami fokus meningkatkan penyaluran kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah juga tidak menutup kemungkinan kepada generasi milenial untuk memiliki rumah sendiri” tutup Budi Utomo. (adv)