Kelompok Nelayan yang Tertindas Pukat Trawl Merasa Diabaikan oleh Wagub Sumut 

Pelayananpublik.id – Persatuan Anak Nelayan Tradisional Indonesia (PANTAI) Medan Utara berharap Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), Musa Rajekshah bisa kembali lagi bertemu mereka.

Ada beberapa hal yang ingin mereka sampaikan dan supaya Wagub Sumut bisa melihat langsung persoalan nelayan yang memperihatinkan.

“Pukat trawl ini sudah dilarang dan ada aturannya. Kami ingin Pak Wagub Sumut bisa melihat langsung ke sini, karena akan sulit memecahkannya kalau kita membahasnya di Kantor Gubernur,” kata Munial Al Haq, Ketua PANTAI di Kampung Nelayan Indah, Medan Utara pada Jumat (20/12/2019).

Munial mengaku heran dengan pengawasan Pemprov Sumut terkait pukat trawl tersebut.

“Hampir setiap hari pukat trawl beroperasi, tapi seperti tak dilarang. Apa mungkin Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan terlalu sibuk ngurusi lapangan hijau dan PSMS Medan,” sindir Munial.

Pihaknya berharap Wagub Sumut bisa kembali mendatangi nelayan tradisional di Medan Utara seperti saat kampanye 20 Februari 2018 lalu.

“Saat itu di Nelayan Indah. Bang Ijeck (sapaan Musa) datang dan berjanji soal pukat trawl. Ada juga janji soal asuransi kesehatan bagi nelayan tradisional. Mari Pak Wagub datang ke sini, kami rindu seperti kampanye dulu. Sudah setahun lebih para nelayan di sini menanti kehadiran bang Ijeck,” tukas Munial.

Sebelumnya diketahui saat-saat kampanye dulu, tepatnya tanggal 20 Februari 2018 Wagubsu Musa Rajekshah datang dalam acara rembug nelayan di Kecamatan Medan Labuhan.

Di sana, Musa Rajekshah berbicara soal kedaulatan nelayan tradisional.

“Paling tidak, kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri. Potensi laut yang kaya raya ini jangan cuma dinikmati bangsa asing,” ujar Musa Rajekshah saat itu.