Pelayananpublik.id- Komunis sempat menjadi hantu yang yang menakutkan di suatu masa di Indonesia. Bahkan paham komunis dibumihanguskan dari Indonesia hingga kini.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan komunisme sehingga tidak bisa diterima di Indonesia dan banyak negara lainnya?
Secara umum, komunisme adalah paham yang berhubungan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi, dimana tujuan utamanya adalah untuk menciptakan masyarakat dan sistem ekonomi yang maju dalam hal teknologi dan tenaga-tenaga produktif.
Di sisi lain, komunisme adalah suatu ideologi yang lebih mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Paham komunisme menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (modal, tanah, tenaga kerja) dimana tujuannya untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, dan setara atau tanpa kelas.
Lebih jauh, komunisme merupakan suatu paham anti-kapitalisme, dimana dalam penerapannya tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu dan seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Pada dasarnya, ideologi komunisme bertentangan dengan Pancasila karena dalam komunisme sangat membatasi demokrasi dan tidak mengakui adanya hak perorangan.
Sejarah Komunisme di Dunia
Komunisme sudah ada sejak tahun 1848. Konsep atau paham komunisme ini pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalam manifesto politik. Manifesto politik mereka pada saat itu berisi teori analisit pendekatan komunis untuk perjuangan kelas masyarakat dan kemakmuran ekonomi yang pada akhirnya menjadi suatu gerakan politik yang paling berpengaruh pada saat itu.
Latar belakang munculnya ideologi ini adalah karena adanya kesenjangan ekonomi di berbagai negara Eropa pada segi industri. Pada masa itu, orang-orang yang berkuasa lebih mementingkan kesejahteraan ekonominya sendiri dimana petani dan buruh selalu mengalami penindasan.
Karl Marx dengan paham Komunisme-nya ingin menciptakan suatu masyarakat yang lebih adil, tidak mengenal kelas, mengutamakan hak setiap orang, serta tidak bergantung kepada Tuhan dan agama. Bagi dia, agama merupakan tempat pelarian manusia dari kenyataan yang tak bisa dihadapinya.
Sejak itu, komunisme pun diterima di banyak kalangan dan banyak negara. Apalagi saat terbentuknya Uni Soviet dan Komunisme Internasional (Komintern) di Rusia. Disitulah komunisme sedang berada di puncak kejayaannya.
Setelah perang dunia ke-2 hingga akhir perang dingin (revolusi 1989), paham komunis mulai ditinggalkan. Bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 juga meruntuhkan paham tersebut.
Begitupun, beberapa negara masih menerapkan ideologi komunis seperti Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Laos, Kuba, dan Korea Utara dan juga Indonesia.
Sejarah Komunisme di Indonesia
Komunisme masuk ke Indonesia dipelopori oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet. Hendricus merupakan warga Belanda yang datang ke Indonesia pada tahun 1913. Bersama Adolf Baars, Hendricus mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Awalnya organisasi ini tidak mempropagandakan komunis, namun lambat laun mengubah diri menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di Rusia, mereka memasuki organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan paham ini, salah satunya Sarekat Islam (SI) pimpinan Semaun.
Kemudian SI terbelah menjadi SI Merah dan SI Putih. Akhirnya SI Merahlah yang menjadi Partai Komunis serta melakukan pemberontakan pada tahun 1926, 1948 hingga 1965 yang mengakibatkan kejatuhan Soekarno.
Kemudian pada tahun 1917, lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI belum besar karena dibuat secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.
Sebelum mendirikan PKI, Semaun dan Darsono pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit di Indische Social Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit sendiri diketahui merupakan sayap kiri di dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit.
Keduanya melihat celah di SI, sehingga secara perlahan memasukkan ideologi-ideologinya.
“Syarikat Islam yang kurang memperhatikan nasib buruh, telah merupakan lowongan baik bagi ide-ide radikal yang dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang tadinya diinspirasikan oleh Sneevlit,” kata Mohammad Hatta dikutip buku ‘Bung Hatta Menjawab’.
Salah seorang tokoh Syarikat Islam (SI), Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai. SI berganti nama menjadi Partai Syarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah resmi nama PKI mencuat.
Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang pendirinya, Tan Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).
Dalam sejarahnya di Indonesia, PKI melakukan tiga pemberontakan. Pemberontakan pertama adalah tahun 1926. Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial Belanda. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua.
Gerakan bawah tanah membangkitkan PKI hingga kembali solid. Pada 1948, PKI melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan berniat meruntuhkan RI dan menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal. Literatur mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965, lagi-lagi gagal.
Ciri Paham Komunisme
Paham komunisme memiliki beberapa ciri-ciri yang kelihatan dalam propagandanya. Untuk itu masyarakat harus jeli melihat tanda-tanda radikalisme komunis agar tidak terhasut.
1. Paham ini mengajarkan teori pertentangan kelas sosial di masyarakat, sehingga sering terjadi pertentangan antara kaum proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.
2. Komunisme memiliki doktrin revolusi terus-menerus (continuous revolution) hingga menyebar ke seluruh dunia.
3. Menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Dalam penerapannya hanya ada satu partai saja dan tidak ada partai oposisi, sehingga cenderung tidak menghormati Hak Asasi Manusia.
4. Mereka tidak akan bicara tentang negara dan hukum. Negara dan hukum akan hilang karena tidak dibutuhkan dalam paham Komunisme.
5. Kekayaan alam dan alat-alat produksi merupakan milik pemerintah sepenuhnya dan kepemilikan individu tidak diakui selain pakaian, perabotan, dan upah.
6. Secara teori, paham ini bertujuan untuk memakmurkan rakyat, dan tanpa kelas sosial. Namun, pada pelaksanaannya ada fase diktator proletariat yang bertugas menghabiskan lawan komunisme, terutama tuan tanah.
Kenapa Komunisme Tidak Diterima di Indonesia
1. Indonesia adalah negara yang terdiri dari bermacam penganut agama. Bahkan sila pertama dalam Pancasila menyebutkan “Ketuhanan yang Maha Esa”. Artinya Indonesia adalah negara yang beragama dan mengakui Tuhan. Sementara konsep ketuhanan tidak ada dalam paham komunisme.
2. Indonesia menganut sistem demokrasi. Sementara komunisme tidak mengakui itu. kekuasaan mutlak ada di tangan pemerintah.
3. Karena tidak mengakui tuhan berarti komunis tidak mengenal agama. Dimana agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Komunisme cenderung tidak menghargai Hak Asasi manusia. Sehingga pembantaian, pengurungan, penyiksaan itu gampang sekali mereka lakukan.
4. Tidak ada kebebasan individu untuk berkembang sehingga masyarakatnya cenderung pasif dan tidak memiliki motivasi untuk berkembang.
Contoh Negara yang Menerapkan Komunisme
1. Korea Utara
Korea Utara menganut paham komunisme. Negara itu juga dipimpin oleh seorang diktator yakni Kim Jong Un. Dari segi perekonomian rakyat biasa hanya boleh memiliki kegiatan ekonomi dalam skala kecil sedangkan industri besar dikuasai oleh pemerintah.
Selain itu, semua sumber daya dan alat-alat produksi juga di bawah kekuasaan pemerintah. Sehingga di negara Komunis tidak ada kegiatan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pihak swasta.
2. China
Hingga saat ini Republik Rakyat Cina masih menerapkan sistem satu partai. Artinya, prinsip demokrasi di negara ini tidak ada sehingga siapapun yang dicalonkan oleh partai Komunis Cina.
Demikian ulasan mengenai paham komunisme, mulai dari pengertian, sejarah, ciri hingga contoh negara yang menerapkannya. Semoga bermanfaat. (*)