Pelayananpublik.id- Impor baja yang dilakukan pemerintah ternyata membuat perusahaan BUMN Krakatau Steel (Persero) Tbk ketar-ketir. Bahkan Direktur Utama PT Krakatau (KRAS) Silmy Karim blak-blakan menyatakan kekhawatirannya terhadap sikap pemerintah tersebut.
Ia mengatakan jika impor terus dilakukan secara jor-joran, perusahaan BUMN itu bisa mati.
“(Impor) ini akan matikan industri hilir, belum Krakatau Steel. Tapi ketika industri hilir baja yang saat ini sudah tutup tujuh pabrik, kemudian kita kehilangan demand, Krakatau Steel-nya juga bisa mati,” kata Silmy dilansir dari Okezone Jumat (13/12/2019).
Ia menjelaskan Krakatau Steel banyak memproduksi baja untuk industri hilirisasi. Di saat yang sama banyak produk hilir baja impor yang masuk ke Indonesia.
Bila itu dibiarkan, kata dia, tentu akan membuat industri hilir mati. Bahkan Silmy menyebut sudah ada 7 pabrik yang tutup akibat gempuran produk hilir baja.
Silmy pun berharap kementerian terkait untuk membantu mengerem impor agar pasar bisa terjaga dari produk asing. Dengan demikian perusahaan itu bisa bertahan.
Ia pun menjelaskan pengurangan pekerja bukan lagi menjadi solusi untuk mempertahankan Krakatau Steel, tapi pengendalian impor baja hilir.
“Makanya sekarang saya sedang perjuangkan dengan beberapa kementerian untuk bisa menutup (impor) baja hilir. Karena ini adalah biang daripada permasalahan industri baja nasional. Dan kalau kita berpikir ada yang menyebut, Krakatau Steel tidak efisien? sudah lewat. Kita sudah lakukan efisiensi. Mau berapa lagi kita kurangi orang?,” tambahnya.
Sumber: Okezone