Pelayananpublik.id – Sejumlah pengendara dikagetkan dengan biaya parkir yang dipatokkan sejumlah juru parkir (Jukir) saat momentum acara wisuda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) SU di Jalan Adinegoro Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (27/11/2019).
Para pengendara yang merupakan kerabat wisudawan UINSU merasa keberatan dengan tarif parkir yang sangat besar itu. Namun, pengendara terpaksa memberikan uang parkir, dikarenakan takut dengan Jukir menggunakan cara-cara premanisme.
Dikarenakan takut disertai adanya rasa takut mengingat para Jukir liar itu adalah preman dan pemuda setempat. Maka dengan penuh keterpaksaan, para pengunjung maupun keluarga dari para mahasiswa yang diwisuda itupun terpaksa membayarnya.
Berdasarkan informasi dari pengendara bermotor di lokasi acara, Jukir yang diduga preman tersebut mematok biaya parkir kendaraan bermotor sebesar Rp 30 ribu hingga 50 ribu/unitnya.
“Ya kan hari ini, keluarga kami ada yang diwisuda, tak mungkin tak datang. Kami datang rombongan naik mobil, jadi parkirnya semua di seputaran kawasan depan Gedung UIN-SU. Mereka tak ada bet atau tanda Jukir dari Dishub. Parkirnya mahal kali, sampai lima puluh ribu,” sebut seorang pengunjung wisuda saat ditanya wartawan.
Begitu ada informasi soal keluhan masyarakat, personel Sat Sabhara Polrestabes Medan pun segera diterjunkan ke lokasi.
Jukir liar di lokasi sempat lari pontang-panting menghindari sergapan petugas. Setelah beberapa saat melakukan razia, akhirnya petugas menangkap 8 orang Jukir liar di acara wisuda UINSU.
Para Jukir liar yang diduga memeras pengunjung di acara wisuda tersebut diboyong ke Mako Sat Sabhara Polrestabes Medan di Jalan Putri Hijau Medan.
Kasat Sabahara Polrestabes Medan, AKBP Sonny W Siregar saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, polisi melakukan razia setelah mendapat keluhan masyarakat soal adanya kegiatan Jukir liar yang meresahkan.
“Sementara ini sudah ada 8 yang kita amankan. Saat ini kedelapannya masih kita data,” jelas, AKBP Sonny W Siregar.