Pelayananpublik.id- Anda pasti tidak lagi asing dengan istilah Kultum. Kultum sering terdengar saat ramadhan tiba.
Ketika menjelang berbuka puasa, maka di televisi akan ada ceramah singkat sebelum azan magrib, itulah kultum.
Kultum merupakan akronim dari kuliah tujum menit. Dikatakan begitu karena durasi waktu yang tidak banyak, yakni hanya tujuh menit saja.
Pada sebagian masyarakat, kebiasaan kultum biasanya dilakukan setelah setiap kali menyeleasaikan salat lima waktu.
Namun ternyata ada beberapa waktu yang juga biasa dipakai untuk melakukan kultum, salah satunya adalah pada saat hendak memulai salat tarawih pada bulan Ramadhan dengan maksud sambil menunggu jamaah yang lain datang.
Kapan pun penggunaannya, kultum tetap menjadi sesuatu yang tak bisa dianggap sepele, karena kerap kali hanya karena diminta bicara singkat ini, orang mengalami gangguan psikis mendalam atau dalam bahasa lainnya adalah terkena demam panggung.
Orang tersebut terlihat panas dingin sebelum naik podium dan ini membuat ucapannya tidak karuan alias ngelantur ke sana-kemari. Pesan yang ingin disampaikan pada kultum pun menjadi kabur dan waktu yang singkat itu dirasakan pendengar kultum menjadi membosankan karena terasa lama.
Nah untuk itu, bagi Anda yang masih pemula tentu tidak dalam belajar lagi dalam membuat kultum agar kultum yang Anda sampaikan nantinya menarik dan bermanfaat bagi pendengar.
Cara Menulis Kultum
Meski singkat, Kultum harus berisi hal penting dan bermanfaat bagi pendengarnya. Oleh karena itu kultum tidak boleh dianggap sepele. Biar sebentar tapi pesan tetap harus sampai.
Baiklah, berikut kami rangkumkan cara menulis kultum yang menarik.
1. Tentukan Judul dan Tema
Nah, dalam kultum judul dan tema tetap merupakan hal utama. Apa tema yang akan Anda sampaikan, apakah tentang shalat, tentang puasa, larangan zinah dan sebagainya. Lalu pilihlah judul yang menarik.
2. Cari Ayat yang Sesuai
Dalam kultum dan ceramah agama, referensi utama Anda haruslah kitab suci Alquran dan hadist. Maka setelah mendapat tema yang menarik, carilah ayat-ayat yang berkaitan dengan pembahasan Anda.
3. Buat Outline
Dalam menyampaikan pidato/ceramah/kultum Anda perlu membuat outline yakni garis besar pembahasan dalam tiap paragraf.
Misalnya:
Judul Kultum: Bertqwa Saat Jomblo
1.Pembukaan
2.Menghubungi Teman-Teman Shalih
3.Nadzor (melihat)
4.Jauhi Pelanggaran-Pelanggaran Saat Ta’aruf
5.Salam penutup
Contoh-contoh Kultum
1. Judul: Bertaqwa Saat Jomblo
Assalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh…
Buat para jomblo, ada tips untuk kalian tentang bagaimana cara mencari jodoh. Mencari jodoh itu bisa dikatakan susah-susah gampang atau gampang-gampang susah. Namun tentunya bagi para jomblo yang ingin menikah, hendaklah yang menjadi tolak ukur yang paling utama dan yang paling pertama adalah agama. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Wanita itu dinikahi karena empat” Yaitu kecantikannya,hartanya, keturunannya,agamanya.
Kata Rasulullah apa?
“Maka carilah oleh kamu yang memiliki agama, niscaya kamu akan beruntung.”
Karena kecantikan akan pudar, sedangkan agama tidak. Secantik apapun ketika anda telah memilikinya, pasti ada rasa bosan. Lalu Anda akan melihat dan melirik wanita lain yang lebih cantik. Tapi untuk agama, itulah kebahagiaan. Oleh karena itulah Anda yang ingin mencari jodoh, hendaknya tolak ukur yang pertama dan parameter yang pertama kamu jadikan acuan adalah:
“Dia wanita sholehah atau bukan? Dia wanita yang punya akhlak dan agama atau tidak?” Itu acuan kita.
Nah, ketika kita ingin mendapatkannya ini, apa yang harus kita lakukan?
Menghubungi Teman Shalih. Ketika mencri jodoh hubungilah teman-teman Anda yang shalih. Niscaya mereka akan mengenalkan kepada wanita shaliha pula.
Kita bisa menghubungi teman-teman yang sudah lama ngaji yang barangkali dia punya relasi atau teman-teman yang sudah menikah lalu barangkali istrinya bisa mencarikan akhwat-akhwat yang juga yang masih jomblo. Sehingga pada waktu itu dengan cara kita meminta dicarikan dengan teman-teman yang shalih dan shalihah, barangkali kita bisa mendapatkan yang shalih dan shalihah. Dalam hal ini kita berusaha untuk ta‘awun ‘alal birri wa taqwa (saling bahu-membahu, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan).
Ini tips yang pertama.. yaitu kita coba cari tahu teman-teman kita terutama yang sudah menikah, relasi-relasi, untuk kita hubungi mereka barangkali ada akhwat yang juga masih jomblo dan siap menikah.
Kalau sudah kita mendapatkannya, apa yang kita lakukan? NADZOR (MELIHAT).
Nah, Islam menganjurkan kita untuk nadzor. Hal ini sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Lihatlah wanita yang hendak kamu nikahi itu”
Namun kata Syaikh Utsaimin Rahimahullah bahwa nadzor boleh dilakukan dengan beberapa syarat:
– Sudah ada keingingn kuat untuk menikah. Sehingga tidak seperti orang yang sebatas melihat-lihat saja. Ini haram hukumnya, saudaraku.
– Tidak boleh berdua-duaan dengan wanita tersebut saat nadzor. Wajib ditemani oleh walinya. Maka dari itu kalau kita ingin menadzor seorang akhwat kita harus menghubungi walinya terlebih dahulu. Misalnya dengan cara telepon, “Maaf Pak, saya boleh nggak nadzor putri Bapak, saya ingin menikah.” Kalau walinya tidak mengizinkan, ya sudah. Makanya kata Syaikh Utsaimin Rahimahullah kalau kita tidak ada perjanjian dulu dengan wali wanita tersebut, kita harus yakin dulu kira-kira kita bakal diterima atau tidak oleh walinya. Jangan-jangan pas kita datang ke rumahnya diusir oleh walinya. Tentu yang seperti ini tidak bagus.
– Nadzor sebatas yang dibutuhkan saja, nggak boleh lebih. Terjadi ikhtilaf diantara para ulama, apa yang harus dilihat. Kalau jumhur mengatakan cukup wajah dan telapak tangan. Karena wajah mewakili kecantikan sedangkan telapak tangan itu menunjukkan dia kurus apa tidak. Sedangkan sebagian ulama berpendapat bahwa yang boleh dilihat adalah semua yang biasa tampak di rumahnya di depan mahram-mahramnya (ayah, kakak dan adiknya). Yaitu rambut, leher, lengan, betis. Seperti ini boleh dan ini yang dirajihkan oleh Syaikh Sayyid Sabiq, juga dirajihkan oleh Syaikh Albani Rahimahullah, demikian pula Syaikh Utsaimin merajihkan pendapat ini dan pendapat ini juga yang saya rajihkan. Hal ini berdasarkan hadits Jabir, bahwa jabir mengatakan “Aku ingin menikahi seorang wanita dan aku berusaha untuk melihat di rumahnya” Berarti yang biasa tampak di rumahnya. Maka dari itu saudaraku sekalian, boleh melihat rambutnya. Terkadang wajahnya cantik, pas dibuka rambutnya aneh. Itu pendapat yang shahih, yang rajih, wallahu a’lam..
Kemudian tips selanjutnya adalah jauhi larangan dalam ta’aruf
Setelah kita Nadzor, kita tidak boleh berbincang-bincang memuaskan keinginan (syahwat), disaat kita nadzor pun kita tidak boleh kita cekakak-cekikik, bercanda dengan dia dan yang lainnya. Sebatas kita melihat, hati kita sudah cocok, dia juga melihat kita, sudah selesai.
Setelah itu juga tidak boleh dilanjutkan dengan hubungan telepon-teleponan, chatting-chattingan seperti halnya dilakukan oleh banyak ikhwah di zaman sekarang dengan alasan katanya pengen kenalan. Apalagi sampai pacaran, na’udzubillah.. Ini jelas fitnah, saudara.
Lalu bagaimana saya bisa tahu akhlaknya dia?
Kan kita bisa tanya kepada walinya, kepada kakaknya, kepada adiknya, kepada teman akrabnya, bagaimana akhlak si wanita tersebut, bisa kita tanya kepada orang-orang dekatnya. Tentu ini adalah perkara-perkara yang harus diperhatikan bagi mereka yang mau ta’aruf dengan seorang akhwat. Jangan sampai memudah-mudahkan. Jangan sampai di sini bermain syahwat kita. Semua kita harus sesuai dengan syariat, bukan sesuai dengan syahwat dan keinginan.
Nah, dari itulah wahai para jomblo, selamat mencari pasangan Anda. Jangan lama-lama ngejomblo ya, ngejomblo itu kurang bagus. Kata Umar bin Khattab, “Orang yang menunda-nunda nikah itu tidak lepas dari dua; apakah dia orang impoten (nggak punya nafsu) atau dia orang fasik. Nah, Anda yang mana dari dua ini?
Maka, wahai para jomblo, sadarilah bahwa menikah itu adalah menyempurnakan setengah agama Anda kata Rasulullah. Itu kebaikan buat kita.
2. Judul Kultum: Apa yang Harus Saya Lakukan Saat Jatuh Cinta?
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…
Yang namanya jatuh cinta itu pasti dialami oleh setiap manusia. Karena manusia itu diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang namanya cinta. Cinta kepada wanita, cinta kepada harta, cinta kepada jabatan, cinta kepada sesuatu, itu pasti. Allah Ta’ala berfirman:
“Dihiarkan kepada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.” (QS. Ali-Imran[3]: 14)
Nah, saat kita dilanda jatuh cinta kepada sesuatu, apa yang harus kita lakukan?
Ada beberapa poin yang harus diperhatikan, saudaraku.. Supaya cinta itu tidak menjadi petaka dalam hidup kita. Karena cinta bisa menjadi malapetaka untuk hidup kita.
TANYAKAN APA MANFAATNYA?
Yang pertama tanyakan, “saya mencintai sesuatu tersebut apa manfaatnya buat saya?” Karena percuma apabila kita mencintai sesuatu yang ternyata tidak memberikan manfaat untuk hidup kita, tidak pula akhirat kita, tidak pula agama kita. Karena seorang mukmin itu berusaha untuk meninggalkan perkara yang tidak ada manfaatnya. Bahkan dalam masalah cinta.
Mencintai sesuatu yang tidak ada manfaatnya pun adalah perkara yang hendaknya kita berusaha untuk tinggalkan. Makanya Allah berfirman:
“Sungguh beruntung orang yang beriman, (siapa dia?) Yaitu orang yang khusyuk dalam shalatnya. (siapa lagi?) Orang yang berpaling dari pada perkara yang sia-sia.” (QS. Al-Mu’minun[23]: 2)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Diantara tanda kebaikan Islam seseorang dia tinggalkan perkara yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
TAUTKAN DENGAN RIDHA ALLAH
Kita harus berusaha untuk mengikat cinta kita dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena percuma, cinta yang tidak diikat dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala itu adalah merupakan cinta yang tidak ada manfaatnya. Al Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam kitab beliau yang bagus sekali, beliau mengatakan bahwa ada 10 perkara yang tidak ada manfaatnya. Apa 10 perkara tersebut? Diantaranya:
“Cinta yang tidak diikat dengan keridha’an Allah, pelaksanaan atas perintah-perintahNya dan keta’atan kepada Nya.”
Maka itu cinta yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
GUNAKAN AKAL PIKIRAN
Saat kita jatuh cinta -terutama kepada wanita (lawan jenis )- jangan sampai cinta mengalahkan akal pikiran kita. Ingat, manusia diberikan kelebihan oleh Allah dengan akal pikirannya. Akal pikiran bisa menjadi lumpuh total saat ia dikuasai oleh syahwat. Ketika syahwat menguasai, seringkali akal pikiran itu lumpuh total.
Lihat saja, pemuda-pemudi yang sedang jatuh cinta. Mereka menganggap bahwa pasangannyalah yang terbaik menurut dia. Terkadang seribu nasihat yang diberikan oleh orang-orang yang sudah berpengalaman pun tidak akan didengar lagi. Kenapa? Karena akal pikirannya sudah tumpul akibat dari pada cinta tersebut yang ternyata cinta tersebut tidak diikat dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka jangan sampai cinta itu menghilangkan akal kita. Tetap kita berpikir secara jernih. Apakah cinta ini sesuatu yang diridhai oleh Allah atau tidak.
Maka saudaraku sekalian,
Saat kita jatuh cinta, coba kita berpikir, “apa manfaatnya daripada cinta saya tersebut?”
KEHILANGAN KESEMPATAN BERDZIKIR
Kita senantiasa merenung, “Saat saya jatuh cinta, saya sering ingat dia, ingat, ingat, ingat. MasyaAllah..” Bayangkan ketika kita mengingat dia, mengingat dia, mengingat dia, berapa banyak kesempatan yang hilang untuk berdzikir kepada Allah? Bahkan ada sepasang sejoli yang sudah sangat jatuh cinta sampai-sampai dalam setiap keadaan selalu ingat pasangannya.
Bayangkan.. Akhirnya apa?
Mengingat wanita ataupun lelaki yang bukan mahramnya saja itu sudah dosa. Padahal belum tentu jodoh di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, belum tentu baik.
Maka subhanallah..
Coba kita merenung berapa banyak kalau begitu kesempatan-kesempatan untuk berdzikir kepada Allah telah hilang. Na’udzubillah Nas’alullah as salamah wal ‘afiah.
5. TERJERUMUS KEDALAM KESYIRIKAN
Yang lebih mengerikan lagi, dan ini adalah poin yang harus diperhatikan sekali. Jangan sampai cinta itu berubah menjadi kesyirikan. Jangan sampai cinta itu menjerumuskan kita ke dalam api neraka.
Bagaimana bisa?
Bisa! Bukankah syirik yang pertama kali muncul di dunia adalah syirik cinta?
Dizaman Nabi Nuh, mereka sangat mencintai para wali yang kemudian akhirnya para wali ketika telah meninggal dunia dibikinlah monumen-monumen dan gambar-gambar dalam rangka untuk lebih memotivasi ibadah. Tapi kemudian lama-kelamaan berubah menjadi penyembahan.
Makanya kata para ulama, cinta bisa berubah menjadi ibadah ketika disertai dengan pengagungan kepada yang dicintai, ketundukan dan tadharru’ kepada yang dicintai disertai dengan penghinaan kepadanya. Kalau sudah sampai derajat tersebut, kita sudah mengambil tandingan selain Allah. Allah berfirman:
“Dan diantara manusia ada yang mengambil tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintai tandingan tersebut seperti mencintai Allah.” (QS. Al-Baqarah[2]:165)
Subhanallah.. Ini cinta yang terlarang, bahkan terlaknat. Bisa menyebabkan pelakunya apabila ia wafat, kekal dalam api neraka. Karena ia telah mempersekutukan Allah Jalla wa Ala.
Musibah! Ketika cinta menyebabkan kita lebih mendahulukan yang kita cintai daripada perintah Allah dan RasulNya, musibah! Ketika kita lebih mencintai -misalnya- permainan. Terdengar adzan kita tak pedulikan sama sekali. Kita lebih mencintai seseorang yang orang itu ketika meminta bertemu dengan kita -padahal dia bukan mahram kita- kita tidak pedulikan lagi larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita lebih mendahulukan syahwat kita, hawa nafsu kita. Sehingga akhirnya saudaraku, cinta itu hakikatnya malapetaka untuk hidupmu.
Nah, inilah beberapa tips bagi anda yang sedang jatuh cinta. Perhatikan! Jangan sampai cinta anda menjadi malapetaka dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Na’udzubillah..
Demikian ulasan mengenai cara menulis kultum singkat dan menarik beserta beberapa contohnya.
Sekali lagi tidak mudah melakukan kultum. Butuh pemaknaan dan strategi yang jitu agar penampilan kita tenang sehingga pesan singkat kultum bisa terpatri lama di benak jamaah. Namun, alah bisa karena biasa, tidak ada yang tidak mungkin jika Anda terus belajar bukan? Semoga bermanfaat.(Nur Fatimah)