Pelayananpublik.id– Narasi atau cerita menarik kini mudah sekali ditemukan di media sosial. Nah, jika Anda sudah terbiasa menulis cerita di media sosial maka tidak menutup kemungkinan Anda bisa menjadi penulis novel.
Banyak orang yang menulis namun hanya sekedar mempostingnya ke medsos. Sayangnya karyanya tersebut hanya diapresiasi dengan like dan komentar. Bahkan tak sedikit pula orang yang langsung meng-copy paste dengan bebasnya.
Sehingga cerita yang tadinya “berharga” itu menjadi kurang terhargai.
Maka menuliskannya menjadi novel adalah jalan keluar dimana karya Anda memiliki hak paten yang jelas juga menghasilkan uang.
Namun menulis novel juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Menulis novel memiliki tantangan sendiri mengingat kita harus menulis cerita yang menarik untuk dibaca.
Berikut kami rangkumkan cara menulis novel dan menerbitkannya.
1. Ketahui Tentang Novel
Sebelum memulai, Anda perlu mengetahui kriteria karya yang disebut novel hingga jenisnya.
Seperti yang diketahui novel memiliki beberapa ciri yakni:
1. Terdiri dari sekurang-kurangnya 100 halaman, atau jumlah katanya lebih dari 35.000 kata.
2. Isinya narasi dan deskripsi untuk menggambarkan suasana kejadian di dalamnya.
3. Alur cerita di dalam novel cukup kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
4. Umumnya setiap orang membutuhkan waktu setidaknya 120 menit untuk membaca habis sebuah novel.
5. Cerita pada sebuah novel bisa sangat panjang, namun terdapat banyak kalimat yang diulang-ulang.
Jenis Novel
Secara umum, novel dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis novel adalah sebagai berikut:
1. Fiksi dan Nonfiksi
Novel Fiksi, yaitu novel yang isi ceritanya tidak berdasarkan kejadian di kehidupan nyata.
Sementara Novel Non-Fiksi, yaitu novel yang isi ceritanya pernah terjadi di kehidupan nyata.
2. Genre
Novel Romantis, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang kisah percintaan atau kasih sayang.
Novel Horor, yaitu novel yang isinya menceritakan mengenai sesuatu atau peristiwa yang menakutkan.
Novel Komedi, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang hal-hal yang lucu.
Novel Inspiratif, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang kisah yang inspiratif.
3. Isi dan Tokoh
Novel Teelit, yaitu novel menceritakan tentang kehidupan remaja.
Novel Songlit, yaitu novel yang isinya terinspirasi dari sebuah lagu.
Novel Chicklit, yaitu novel yang menceritakan tentang kisah perempuan muda.
Novel Dewasa, yaitu novel yang isinya tentang kehidupan orang dewasa.
Dengan demikian Anda bisa memutuskan membuat novel yang jenis mana.
2. Kumpulkan Ide dan Buat Garis Besarnya
Masalah seorang penulis dalam menulis novel adalah kehilangan ide dan akhirnya malas melanjutkan. Untuk itu Anda harus membuat ide utama cerita. Garis besar ide cerita tersebut adalah:
– Pembukaan
– Konflik
– Anti Konflik
– Penyelesaian
– Penutup
Nah, dari ide besar cerita ini Anda bisa menuliskannya seperti air yang mengalir dan tidak kaku.
Anda juga tidak akan kehilangan fokus cerita dengan “bunga-bunga” cerita lainnya.
3. Tentukan Tokoh Utama
Nah kini Anda harus menentukan tokoh, siapa si tokoh, berapa umurnya, nama lengkap dan lainnya.
4. Mulai menulis
Nah, langkah selanjutnya adalah menulis. Apapun idenya kalau tidak dituliskan sama saja dengan bohong. Passion menulis tiap orang pun berbeda-beda. Ada yang tahan berjam-jam menulis, adapula yang tunggu mood bagus baru menulis. Keduanya tidak masalah, yang penting tetap mau menulis.
Terapkan “write first, edit later”. Mulai dari bab dan struktur plot yang memang ingin digarap lebih dulu.
Tidak harus dari bab pertama. Tetap aplikasikan prinsip menulis dengan cara mengalir tanpa kekangan, namun kini sudah memiliki pijakan yang jelas, yakni plot besar yang sebelumnya sudah Anda tentukan.
5. Mengantarkan ke Penerbit
Nah ini merupakan langkah selanjutnya jika Anda benar-benar ingin menjadi penulis novel. Mengantarkan tulisan Anda ke penerbit.
Penerbit yang Menerima Tulisan Novel
Ada beberapa penerbit besar yang siap menerima tulisan Anda dan jika itu layak maka Anda tinggal bersiap-siap menjadi terkenal.
Nah berikut ini ada beberapa penerbit yang biasa menerima tulisan novel untuk dijadikan buku, dan juga caranya.
Setiap penerbit biasanya memberikan keterangan naskah apa saja yang ingin mereka terbitkan. Jadi, kirimkanlah naskah novel Anda ke penerbit yang cocok.
Anda juga bisa mengetahui selera penerbit melalui buku-buku yang sudah terbit ke pasaran. Naskah novel percintaan yang luar biasa, tidak akan pernah diterbitkan oleh penerbit yang khusus menangani buku pelajaran, bukan? Kamu bisa dengan mudah menemukan alamat surat dan alamat email penerbit di internet dan bagian belakang buku.
Kunci agar naskahmu dilirik editor adalah dengan menuliska sinopsis yang memukau.
Sinopsis sebanyak 3 halaman diibaratkan sebagai gerbang awal untuk mengenalkan naskah kita yang berjumlah ratusan halaman.
Ketika editor menyukai sinopsis yang kita buat, maka kemungkinan naskah kita untuk dibaca semakin besar. Berikan sinopsis yang jujur tentang naskah kita. Jangan mambuatnya berbunga-bunga dan jangan pula menggantung seperti blurbs yang ada di sampul belakang buku.
Setelah naskah dikirimkan, tahap selanjutnya adalah menunggu. Sambil menunggu kabar, Anda bisa menulis naskah lainnya! Namun ingat, jangan pernah mengirimkan naskah yang sama ke beberapa penerbit sekaligus ya, itu melanggar etika!
Ketentuan umum dalam mengirimkan naskah ke penerbit antara lain:
– Tentukan jenis naskah. Apakah karya Anda termasuk Fiksi Anak, Novel Remaja, Novel Dewasa, K-fiction (fiksi bernuansa Korea), dan kumpulan Cerpen.
– Font naskah harus Times New Roman (atau sejenisnya) dan font 12 pt. Panjang naskah tidak kurang dari 70 halaman, dan tidak lebih dari 150 halaman kertas A4
– Kirim naskah melalui email ke redaksi@gradinso.id, jangan lupa untuk menyertakan kategori naskah kamu pada kolom subject (FIKSI, NON-FIKSI, atau BUKU SEKOLAH).
– Kirim lampiran seperti sinopsis, Proposal yang ditulis kurang dari dua halaman, data diri.
– Hindari tema provokatif dan terkait SARA
Adapun beberapa penerbit yang bisa Anda kirimkan naskah adalah Gramedia, Gasindo, GPU, Elexmedia, dan KPG.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, tidak semua naskah akan diterima dengan mudah dan lolos ke penerbit. Penerbit akan mempertimbangkan keuntungan jika buku Anda dicetak. Mereka juga akan melihat “kekuatan” buku Anda di pasar.
Begitupun, jangan menyerah. Tetaplah menulis. Jika gagal di satu penerbit, coba penerbit lain, jika gagal coba yang lain lagi. Atau coba kirim ke koran untuk dijadikan cerita bersambung.
Self Publishing
Selain itu ada namanya self publishing dimana Anda mempublikasikan karya Anda sendiri. Metode ini sudah banyak digunakan orang.
Kehadiran layanan self publishing dan penerbit indie telah menjadi oase baru bagi para penulis pemula di Indonesia yang bermimpi membukukan tulisan mereka.
Dukungan tersebut juga kian menguat dengan hadirnya beberapa toko buku yang mewadahi distribusi buku mereka.
Antusiasme dan kreativitas penulis pemula untuk mempublikasikan karyanya selama ini kerap terbentur dengan masalah klasik di dunia penerbitan.
Mulai dari mahalnya ongkos cetak buku, seleksi ketat dan standar editorial oleh penerbit besar hingga kecilnya royalti bagi penulis.
Menerbitkan sendiri naskah tulisan saat ini tidaklah sulit.
Apalagi sejak tahun 2011, pemerintah telah menggratiskan biaya mengurus pendaftaran Internasional Standard Book Number (ISBN) melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Self publishing atau penerbitan mandiri adalah proses publikasi naskah menjadi buku dimana penulis memiliki kontrol penuh dalam seluruh proses penerbitan bukunya tersebut.
Mulai dari menulis naskah, lay out buku, hingga penentuan harga buku dan proses pemasarannya.
Bagi mereka yang tidak punya waktu untuk mengkurasi karya mereka, saat ini juga banyak bermunculan penerbit indie yang menawarkan layanan kurasi tersebut.
Demikian ulasan mengenai cara menulis novel dan mengantarkannya ke penerbit. Semoga bermanfaat. (Nur Fatimah)