Pelayananpublik.id- Manusia merupakan makhluk yang berada di tempat paling tinggi rantai makanan. Banyak defenisi yang diberikan ahli untuk menerjemahkan istilah “manusia”. Sederhananya, manusia adalah hewan yang diberi akal pikiran.
Secara etimologi, kata “manusia” berasal dari bahasa Sansekerta yakni dari kata “manu” , dan bahasa Latin yakni “mens” yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia.
Ada beberapa teori tentang alasan manusia ber hubungan dengan sesama manusia.
Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian manusia adalah sebagai berikut :
1. Nicolaus D dan A Sudiarja
Nicolaus D dan A Sudiarja mengatakan manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
2. Sokrates
Sementara Sokrates menyebut manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
3. Kees Bertens
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
4. Omar Mohammadal Toumy Al Syaibany
Al Toumy mengayakan manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
3 Aspek Dalam Diri Manusia
Pada dasarnnya ada tiga aspek pokok dalam diri manusia yaitu fisik, mental dan spiritual. Aspek fisik merupakan segala hal yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia.
Aspek mental yang membedakan manusia dengan dengan makhluk lain. Dengan adanya mental manusia dapat berfikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk suatu permasalahan.
Sedangkan spiritual dapat diibaratkan sebagai navigator kehidupan. Dia yang akan memberikan warna dan arah dari kehidupan yang dijalani manusia.
Syarat Kehidupan Manusia
Meski makhluk dengan intelegensi tinggi, manusia hanya bisa hidup di lingkungan khusus. Ada beberapa syarat lingkungan yang bisa dijadikan tempat tinggal manusia, jika tidak manusia itu akan mati.
1. Ada Oksigen
Udara merupakan hal paling penting dalam kehidupan manusia. Setelah diteliti manusia rupanya tidak bisa menghirup sembarang udara. Harus ada oksigen di dalamnya.
Dalam menjalani kehidupannya manusia menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Jika tidak ada oksigen maka manusia akan mati.
Sejauh ini planet yang ramah terhadap manusia adalah bumi. Yang memiliki oksigen cukup untuk menyokong kehidupan manusia.
2. Air
Air juga merupakan hal vital dalam kehidupan manusia. Sejumlah penelitian mengatakan manusia dapat hidup beberapa hari tanpa makanan, tapi tidak tanpa air.
Air digunakan sebagai tempat tinggal makhluk hidup yang hidup di air serta dimanfaatkan untuk minum makhluk hidup.
3. Tanah
Unsur lain adalah tanah. Tanah tempat bertumbuhnya tanaman yang bisa digunakan manusia sebagai makanan.
4. Cahaya
Begitu juga cahaya. Cahaya digunakan untuk fotosintesis dan perkembangan tumbuhan yang juga merupakan makanan manusia.
Begitupun ada manusia yang tinggal di kegelapan seperti di dalam gua. Mereka hidup tanpa cahaya dan mereka terbiasa dengan itu.
Teori Asal Usul Manusia
Teori ini mendukung teori evolusi Darwin yanh menngatakan nenek moyang manusia adalah primata atau monyet.
Teori ini merupakan subyek yang luas diselidiki secara ilmiah yang berusaha untuk memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi.
Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika. Beberapa tipologi spesies Homo telah berkembang, termasuk Homo erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.
Studi genetik menunjukkan bahwa primata bercabang (memisahkan diri) dari mamalia lain sekitar 85 juta tahun yang lalu pada periode Kapur Akhir, dan fosil paling awal muncul di era Paleosen, sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Keluarga Hominidae bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hylobatidae (Ungka) 15 sampai dengan 20 juta tahun yang lalu, dan sekitar 14 juta tahun yang lalu, Ponginae (orangutan), bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hominidae.
Teori ini mengatakan dulunya manusia adalah manusia purba yang mirip monyet dan lama-kelamaan menjadi manusia yang menggunakan akalnya secara utuh atau Homo Sapiens. Adapun jenis spesies manusia purba adalah:
Sahelanthropus
-Sahelanthropus tchadensis
Orrorin
-Orrorin tugenensis
Ardipithecus
– Ardipithecus kadabba
– Ardipithecus ramidus
Australopithecus
– Australopithecus anamensis
– Australopithecus afarensis
– Australopithecus bahrelghazali
– Australopithecus africanus
– Australopithecus garhi
Paranthropus
– Paranthropus aethiopicus
– Paranthropus boisei
– Paranthropus robustus
Kenyanthropus
– Kenyanthropus platyops
Homo
– Homo habilis
– Homo rudolfensis
– Homo ergaster
– Homo georgicus
– Homo erectus
– Homo cepranensis
– Homo antecessor
– Homo heidelbergensis
– Homo rhodesiensis
– Homo neanderthalensis
– Homo sapiens idaltu
– Homo sapiens (Cro-magnon)
– Homo sapiens sapiens
– Homo floresiensis
Megantrophus
– Megantrophus Paleojavanicus
Asal-usul Manusia Indonesia
Manusia Indonesia diyakini berasal dari berbagai tempat. Namun manusia asli yang pertama kali masuk ke Indonesia diyakini penutur Austronesia yang turun dari Taiwan (out of Taiwan) sekitar 5.000 tahun lalu.
Di sisi lain, masuk pula bangsa Austroasiatik yang masuk ke Nusantara dari daratan Asia lewat Semenanjung Malaya yang saat itu masih satu dengan Sumatera.
Secara sederhana bisa ditafsirkan bahwa penutur Papua telah lebih dulu menghuni Nusantara sebelum kedatangan populasi Austroasiatik dan Austronesia.
Mereka kawin-mawin sehingga masyarakat Indonesia saat ini sebenarnya disatukan oleh pencampuran motif genetik Austronesia, Austroasiatik, dan Papua dengan komposisi bervariasi.
Belakangan, sebagian populasi mendapat tambahan gen India, Tiongkok, Arab, dan Eropa. Inilah yang membentuk genetika manusia Indonesia.
Hal ini dilakukan sejumlah peneliti yang mengambil sampel DNA manusia Indonesia dan disamakan dengan rangka manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
Demikian ulasan mengenai manusia, pengertian, jenis, dan asal-usulnya. Semoga bermanfaat. (Nur Fatimah)