Pelayananpublik.id – Pilkada Medan kerap hanya menghasilkan penguasa yang alpa. Janji-janji yang terucap saat kampanye tak pernah dijadikan pemicu untuk bertarung demi rakyat.
Demikian disampaikan Kordinator Persatuan Anak Nelayan Tradisional Indonesia (PANTAI) Kota Medan, Munial Al Haq, Senin (5/8/2019).
Munial menegaskan, Pilkada Medan 2020 momentum menumbangkan politisi busuk yang meninggalkan janji-janji kampanye.
“Selama ini kami kerap dibodohi. Iming-iming kampanye dengan jual-beli suara. Namun Pilkada Medan harus jadi momentum menghilangkan keburukan itu, khususnya pada diri kami sendiri. Paling tidak kami harus berani menolak politik uang,” tegas Munial.
Munial yang juga anak aktivis nelayan di kawasan Belawan itu berharap, Pilkada Medan September 2020 menghasilkan pemimpin yang mengayomi orang-orang yang termarginalkan.
“Khususnya perhatian terhadap pendidikan anak-anak nelayan. Selama ini kami sering dipandang sebelah mata,” ujar Munial.
Menurut dia, pendidikan dan kesehatan sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak nelayan.
“Selama ini sebenarnya program-progran itu ada tapi sering kali kami tidak dihadirkan. Ujung-ujungnya kami dibiarkan sendiri mencari keadilan dengan jalan kami sendiri,” ungkap Munial.
Disinggung sosok calon yang diharapkannya terpilih menjadi Walikota Medan, Munial menegaskan belum ada calon yang berlatar kepedulian terhadap anak.
“Kecuali saya mengenal Edy Ikhsan dari kawan-kawan di Medan Utara. Mudah-mudahan Edy Ikhsan mampu membawa keadilan bagi kami anak-anak nelayan nantinya,” kata Munial.
Saat ini, dirinya bersama sejumlah sahabatnya bergerak mengumpulkan KTP sebagai bentuk dukungan terhadap Edy Ikhsan yang akan maju Pilkada Medan lewat jalur non partai.
“Insha Allah ini terus berjalan,” ujar dia.
Untuk itu, Munial berharap nelayan di Medan khususnya kawasan Medan Utara bisa memetik pelajaran berharga dari setiap Pilkada lalu.
“Kita jangan lagi mau dibodohi dengan uang. Kita harus menentukan sendiri nasib kita ke depan. Mari kita lawan sebutan bahwa kita ini adalah orang-orang gampangan yang bisa dibeli dengan uang saat Pemilu. Dengan begitu kita bisa maksimal menuntut ketika janji-janji kampanye mereka tidak ditepati,” tukas Munial.
Edy Ikhsan diprediksi maju sebagai Calon Walikota Medan 2020-2025 lewat jalur non partai. Dosen Hukum USU itu memang dikenal sebagai aktivis perlindungan anak dan perempuan.
Sejumlah prestasi ditorehkannya di bidang sosial dan akademis. Edy Ikhsan merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Belanda, juga merupakan Delegasi Indonesia dalam World Summit Against Child and Women Trafficking di Viena, Austria. Ayah Puan Maharani ini juga pernah menjadi Delegasi Indonesia untuk Children Word Summit di New York, USA.