Pelayananpublik.id- Satu lagi istilah yang akrab di telinga yang akan dibahas, yakni akhlak. Akhlak sendiri sering dikaitkan dengan perbuatan dan sifat-sifat baik manusia, khususnya muslim.
Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Sedemikian pentingnya akhlak dalam islam disebutkan juga dalam hadits bahwa Rasulullah SAW diutus kepada kaumnya dan seluruh umat didunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia dimana saat itu akhlak masyarakat terutama masyarakat jahiliyah masih jauh dari perilaku akhlak yang terpuji (baca sejarah islam di Arab Saudi dan sejarah agama islam).
Sebelum kelahiran Islam, kaum jahiliyah bertindak barbar seperti tanpa aturan. Mereka juga memelihara akhlak buruk yang dijadikan kebiasaan.
Mereka tak segan mengubur anak perempuannya dan memperlakukan orang lain terutama wanita dan budak dengan cara yang tidak baik.
Pengertian Akhlak
Ahlak biasa diistilahkan dengan hablum minan naas (hubungan manusia dengan manusia). Dan ternyata bukan hanya hablum minan naas saja.
Bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya dan bagaimana manusia berhubungan dengan bangsa-bangsa lain misalnya jin, hewan, tumbuhan, batu, malaikat.
Lalu apa sebenarnya akhlak itu? Akhlak adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan ibadah.
Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang diartikan sebagai perangai, tabiat.
Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.
Menurut istilah khusus dalam islam, akhlak diartikan sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Seseorang yang memiliki sifat baik biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga dan sebaliknya seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela.
Akhlak Terpuji dan Tercela
Akhlak terbagi dua yakni akhlak terpuji atau akhlakul karimah dan akhlak tercela akhlakul mazmumah.
Akhlak terpuji adalah perbuatan dan sifat-sifat baik yang harus dimiliki kaum muslim. Akhlak terpuji ini biasanya dicontoh dari Rasullulah SAW dan sahabat-sahabatnya.
Diantara beberapa akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim adalah kesopanan, sabar, jujur, derwaman, rendah hati, tutur kata yang lembut dan santun, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana, tawakal dan lain sebagainya.
Seseorang yang memiliki akhlak terpuji akan kelihatan dari sikapnya sehari-hari. Ia akan sangat berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat sesuatu karena ia takut akan dosa.
Sedangkan akhlak tercela atau akhlakul mazmunnah perbuatan dan kebiasaan buruk yang dimiliki manusia. Akhlak buruk ini selain merugikan diri sendiri juga akan merugikan orang lain.
Akhlak tercela harus dijauhi oleh muslim karena dapat mendatangkan mudharat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Contoh akhlak tercela diantaranya adalah dusta, iri, dengki, ujub, fitnah, sombong, bakhil, tamak, takabur, hasad, aniaya, ghibah, riya dan sebagainya.
Akhlak yang tercela sangat dibenci oleh Allah SWt dan tidak jarang orang yang memilikinya juga tidak disukai oleh masyarakat.
Pentingnya Akhlak Dalam Islam
– Akhlak adalah tujuan pertama diutusnya nabi kita Muhammad SAW. Telah disebutkan sebelumnya pengertian tentang akhlak dan sebagai umat muslim kita tahu bahwa akhlak memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama islam.
Rasul SAW diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia didunia. Dan tentu saja Rasul SAW sendiri mencintai manusia yang mmeiliki akhlak yang baik. Dari Jabir RA; Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong. (Sunan Tirmidzi: Sahih)
– Seseorang yang memiliki akhlak terpuji disebutkan dalam hadits bahwa ia akan memiliki timbangan yang berat kelak dihari akhir atau kiamat dimana semua amal manusia akan ditimbang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut
“Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat”. (HR Tirmidzi)
– Dalam suatu hadits disebutkan bahwa seseorang yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang mulia memiliki kedudukan yang tinggi diakhirat kelak. Rasul SAW bersabda
“Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
– Memiliki akhlak yang mulia sangat penting bagi seorang muslim dan keutamaan memiliki akhlak mulia sangatlah besar. Dalamsebuah hadits disebutkan bahwa Rasul menjamin seseorang sebuah rumah disurga apabila ia memiliki akhlak yang mulia. Dari Abu Umamah ra; Rasulullah SAW bersabda:
Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. (HR Abu Daud).
Demikian ulasan mengenai akhlak, pengertian, jenis hingga pentingnya akhlak dalam islam. Semoga bermanfaat. (Nur Fatimah)