Tentang Agama, Asal-usul, Jenis, dan Paham yang Menentangnya

Pelayananpublik.id- Agama merupakan hal yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan agama ada di setiap hela nafas manusia.

Sebagian besar aturan dalam kehidupan manusia juga mengadopsi aturan agama masing-masing penganutnya.

Agama identik dengan kepercayaan, yakni apa yang diyakini dan dipercayai. Manusia beribadah kepada Tuhan yang mereka yakini keberadaan dan kekuasaannya. Mereka yakin bahwa ada kekuatan dan kekuasaan yang patut disembah yang jauh melebihi kekuatan manusia.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Lalu apa arti kata “Agama” itu?

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata “Agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”.

Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris “religion”, yang dalam bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti hanya “takut akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan” ( kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti ” ketekunan ).

Pada prakteknya selain memuja-muji Tuhan atau Dewa, agama juga dipergunakan sebagai kontrol tindakan manusia dengan sesamanya. Bahwa menyakiti manusia lain adalah tindakan dosa yang tidak disukai tuhan.

Asal-usul Agama

Secara umum, agama muncul dari keyakinan yang sudah tertanam kepada orang-orang terdahulu.

Sebagian penganut agama menunjukkan bukti kebenaran keyakinannya dengan berbagai dokumentasi keagamaan. Sebagian lainnya hanya meyakininya dalam hati saja.

Penganut meyakini agama adalah perintah Tuhan yang disampaikan melalui manusia pilihan (Nabi) untuk ditaati.

Terbentuknya 3 agama tua (Kristen, Yahudi, dan Islam) memiliki sejarah atau asal usul yang sama yaitu dari asal usul Bangsa Semit. Bangsa Semit berasal dari Jazirah Arab. Kata Arab yang pertama kali muncul pada abad ke-9 sebelum masehi.

Bangsa Arab tidak semua terdiri oleh orang-orang Islam, tapi juga ada orang Kristen dan orang Yahudi. Beberapa buktinya adalah adanya perabadan Nabath yang didirikan oleh bangsa Arab beragama Kristen.

Kristen, Yahudi, dan Islam mempunyai latar belakang yang sama, dapat dibuktikan dari adanya Kitab Agama Islam, Kitab Agama Kristen (Perjanjian lama), ditulis dalam suatu rumpunan yang sama yaitu dari bahasa Semit.

Salah satu isi dari perjanjian lama kata “Tuhan” yang mempunyai arti yang sama dengan kata “Allah” yang di maksud oleh kaum Muslim (kata “Allah” berarti Tuhan).

Bangsa Indo – Eropa percaya ada banyak Dewa pada masa itu. Sementara Bangsa Semit juga menjadikan ciri khas Bangsa Semit disatukan dengan kepercayaan satu Tuhan (Monoteisme).

Agama Islam, Yahudi, dan Kristen mempunyai gagasan dasar yang sama yaitu percaya kepada satu Tuhan (Monoteisme).

Bangsa Semit mempunyai pandangan yang Linier terhadap sejarah, seperti sebuah garis lurus dimana garis itu merupakan lambangan terciptanya dunia adalah awal dari kehidupan dan kiamat sebagai akhir dari kehidupan.

Sekarang ini, Yerusalem adalah kota yang dianggap penting bagi ketiga agama tersebut. ini juga merupakan suatu bukti bahwa ketiga agama tersebut berasal dari satu asal yang sama.

Di kota jerusalem tersebut terdapat berbagai Sinagog (Yahudi), Greja ( Kristen), dan juga Mesjid (Islam) yang terkemuka atau terkenal.

Agama di Dunia

Selain 3 agama tua di dunia yakni Islam, Kristen dan Yahudi, ada ribuan agama lain yang dianut seluruh manusia di dunia.

Jika di Indonesia hanya ada 6 agama yanh diakui, maka di dunia ada ribuan, bahkan banyak agama yang masih belum terdenisi.

Namun inti dari semua agama itu adalah menyembah Tuhan.

Saat ini ada beberapa agama besar di dunia yang dianut pengikutnya. Berdasarkan data di 2018, agama Kristen adalah yang terbanyak pengikutnya yakni 2 miliar lebih.

Berikut uraian mengenai agama di dunia dan perkiraan jumlah pengikutnya.

1. Kristen

Agama Kristen didasarkan dari ajaran Yesus Kristus. Merupakan agama terbesar di dunia dengan lebih dari 2 miliar penganut atau 33 persen dari populasi penduduk dunia.

2. Islam

Agama dengan pengikut terbanyak kedua adalah Islam. Islam mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam punya arti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Islam meyakini bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul-Nya. Meyakini dengan sangat bahwa Muhammad adalah nabi yang diutus ke dunia oleh Allah.

3. Sekuler, Atheis, Tidak Beragama, Agnostik 1,1 Miliar

Banyak manusia beragama, banyak pula orang di dunia yang tidak percaya tuhan, agama dan semua yang berkaitan dengan kepercayaan. Jumlahnya bahkan mencapai lebih dari 1,1 miliar.

Penganut kepercayaan ini disebut Non-Adherent (Tanpa-Pemeluk). Ini adalah sebutan bagi manusia yang berpaham sama dengan paham atheis. Tidak mempercayai adanya tuhan. Kelompok ini banyak berpusat di negara-negara maju berpaham sekuler seperti Amerika Serikat dan Inggris.

3. Hindu

Agama Hindu adalah agama dominan di Asia Selatan. Utamanya di India dan Nepal. Agama ini terdiri dari berbagai aliran, seperti Saiwa, Waisnawa, dan Sakta.

Agama Hindu adalah agama tertua dunia yang masih bertahan hingga kini. Dalam ajarannya, Hindu mewajibkan seluruh umatnya untuk hidup tanpa memandang strata, kasta, juga sekte. Mengajarkan kejujuran, pengendalian diri, apalagi kesucian.

5. Budha

Agama Budha adalah sebuah agama nonteistik. Disebut merupakan filsafat yang berasal dari anak benua India. Sebagian besar tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual didasarkan pada ajaran Siddhartha Gautama. Dikenal secara umum sebagai Sang Budha.

6. Agama Tradisional Tionghoa

Agama tradisional Tionghoa dianut 400 Sampai 500 juta penduduk di dunia.

Kebanyakan penduduk Tionghoa dari suku Han memeluk kepercayaan tradisional.

Kepercayaan ini merupakan sinkretisme beberapa kepercayaan atau filsafat di antaranya Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Menariknya kepercayaan ini tidak memiliki kitab suci resmi.

7. Pemeluk Sikhisme

Agama selanjutnya adalah Sikhisme. Agama ini dianut sekitar 23 juta orang di duniam

Sikhisme merupakan salah satu agama besar di dunia. Pada abad ke-16 dan 17 agama ini berkembang terutama di India.
Sikhisme asalnya dari kata Sikh. Artinya murid atau pelajar. Agama ini percaya satu Tuhan yang pantheistik. Agama ini dibangun dari tradisi-tradisi sosial dan struktur dari agama Hindu serta Islam.

8. Yahudi

Yahudi adalah kepercayaan yang meyakini wujud Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia. Tuhan yang dipercayai menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir. Tuhan yang memilih mereka sebagai bangsa terpilih dan cahaya bagi manusia sedunia.

Meski berasal dari daerah yang sama, Yahudi berbeda dari Kristen dan Islam. Yahudi tidak mengakui konsep kehidupan setelah kematian. Ibadah mereka cukup saat manusia hidup di dunia.

Saat ini penganut Yahudi mencapai 14 juta orang di dunia.

9. Jainisme

Agama Jainisme dianut sekitar 8 sampai 12 juta orang di dunia.

Jainisme adalah agama dharma. Maknanya penaklukan berbagai kodrat syahwati dalam hidup manusia.

Agama Jaina didirikan Nataputta Vardhamana. Ia hidup sekitar tahun 559-527 SM. Ia juga disebut Mahavira artinya pahlawan besar.

10. Bahai

Bahai merupakan agama monoteistik. Bahai menekankan kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Baha’i lahir di Persia atau sekarang Iran pada abad 19.

Pendirinya adalah Bahá’u’lláh. Jumlah penganut Bahá’í, pada awal abad kedua puluh satu, diperkirakan mencapai enam juta orang di lebih dari dua ratus negara.

Bahai memiliki.penganut  7,6 – 7,9 juta umat.

11. Shinto

Agama Shinto biasanya dianut di Jepang dan sebagian Korea. Penganut agama Shinto sekitar 27 sampai 65 juta.

Shinto adalah agama resmi Jepang sejak masa Restorasi Meiji sampai akhir Perang Dunia II. Shinto adalah agama asli Jepang. Agama ini memiliki sifat unik. Berbagai bentuk upacara agamanya dan ajarannya memperlihatkan banyak istilah yang sukar tepat dibahasakan ke dalam bahasa lain.

12. Spiritisme

Spiritisme adalah usaha mendatangkan serta berkomunikasi dengan roh. Dalam bahasa Latin disebut spiritus. Para arwah orang mati, kemudian mengadakan pertemuan yang dikata seance.

Dalam ritualnya, agama ini seringkali menggunakan seorang medium perantara sebagai media berkomunikasi dengan roh jumlah penganut spiritisme 2,5 juta orang.

13. Rastafari

Gerakan Rastafari adalah gerakan kepercayaan agama baru. Ia mengakui Haile Selassie I, bekas kaisar Ethiopia, sebagai raja.

Nama Rastafari asalnya dari Ras Tafari. Merupakan nama Haile Selassie I sebelum dinobatkan kaisar.

Gerakan ini muncul dari Jamaika di antara orang kulit hitam. Teruma di kalangan kelas pekerja dan petani pada tahun 1930-an.

Salahsatu ibadah mereka adalah meditasi dan menghisap ganja. Agama ini dianut 700 ribu orang.

Paham Tak Mengakui Agama

Salahsatu paham yang terkenal tidak mengakui agama adalalah Marxisme.

Pencetus dan pemikir utama Marxisme, Karl Marx, memiliki sikap yang ambivalen terhadap agama.

Menurut dia, agama sebagai “candu” yang dimanfaatkan oleh kelas penguasa untuk memberikan harapan palsu bagi kelas buruh, tetapi di lain pihak, ia juga memandangnya sebagai bentuk protes kelas buruh terhadap keadaan ekonomi mereka yang buruk. Ujung-ujungnya, Marx menolak keberadaan agama.

Dalam interpretasi teori Marxis oleh kaum Marxis-Leninis yang utamanya dikembangkan oleh Vladimir Lenin, agama dianggap berdampak negatif bagi perkembangan manusia sehingga negara-negara sosialis yang menerapkan Marxisme-Leninisme bersikap ateistik dan antiagama.

Itulah alasan mengapa beberapa pemerintahan berhaluan Marxisme-Leninisme pada abad ke-20 seperti Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok membuat peraturan untuk memperkenalkan konsep ateisme negara.
Akan tetapi, bukan berarti tidak ada kelompok komunisme agamis, bahkan komunisme Kristiani memegang peranan penting dalam perkembangan awal komunisme.

Lenin meminta agar agama dipahami sebagai sebuah persoalan pribadi dan tidak menjadi perhatian negara. Menurut Lenin, setiap orang sudah seharusnya bebas mutlak menentukan agama apa yang dianutnya, atau bahkan tanpa agama sekalipun, yaitu, menjadi seorang atheis.

Dalam tulisannya ini pula Lenin menginginkan agar penyebutan agama seseorang di dalam dokumen dibatasi.

Itulah ulasan mengenai agama, asal-usul, jenis dan penganutnya. Semoga artikel ini bermanfaat. (Nur Fatimah)