pelayananpublik.id – Lembaga Administrasi Negara (LAN) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Eastern Regional Organization for Public Administration (EROPA) Conference 2018 untuk membahas berbagai upaya agar siap mengelola global megatrends.
Kepala LAN Dr. Adi Suryanto dalam sambutannya mengatakan, perhelatan ini merupakan kegiatan tahunan dari EROPA yaitu asosiasi yang mewadahi lembaga pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, dan praktisi di bidang administrasi publik di kawasan Asia dan Pasifik. “Melalui konferensi ini, saya berharap kita dapat berbagi pemikiran, pengetahuan, dan pengalaman kita dalam bagaimana administrasi publik, terutama dalam hal orang, layanan publik, lembaga, dan etika yang dibentuk oleh dan mengelola megatren global, ” ungkap Adi seraya menambahkan, pemerintahan di seluruh dunia menghadapi volatilitas, kompleksitas ketidakpastian dan ambiguitas dalam banyak aspek. Itu semua terjadi berkat perubahan pola di dunia yang disebut global megatrends.
Mengusung tema “Public Administration in Managing Global Megatrends: People, Public Services, Institution and Athics, dengan mempertimbangkan perubahan besar di lingkungan global seperti teknologi, revolusi industri 4.0, perang ekonomi negara-negara besar, perubahan iklim, dan demografi yang dikenal dengan istilah global megatrends. “Keberadaan global megatreds mempengaruhi tidak hanya aktivitas ekonomi dan pola interaksi sosial di masyarakat tetapi juga pada bagaimana sumber daya manusia, pelayanan publik, kelembagaan dan etika sektor publik (ethics),” tambah Adi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin, menyatakan pertemuan EROPA akan bermanfaat bagi semua negara karena membahas isu global megatrends yang sedang berkembang di dunia sat ini. “Pertemuan EROPA akan bermanfaat bagi semua negara karena membahas isu global megatrends yang sedang berkembang di dunia sat ini.
Harapannya bisa membangun sumber daya manusia yang berkualitas di Asia Pasifik”.
Konferensi yang diikuti 350 orang yang berasal dari berbagai negara antara lain Indonesia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Thailand, Iran, Nepal, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, Liberia, Kamboja dan Afrika Selatan ini akan mempresentasikan 70 karya dari 4 sub tema di mana 27 makalah berasal dari Indonesia. ist. swa.co.id