Pelayananpublik.id – Pasca Idul Fitri 1440 H, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I melanjutkan peningkatan penyaluran elpiji 3 kg di Sumut. Tercatat, dalam periode 6 hingga 11 Juni, ada penambahan 5 persen dibanding konsumsi normal.
“Kami pantau, kebutuhan elpiji masyarakat pasca lebaran memang masih meningkat. Budaya mengunjungi kerabat dan kegiatan wisata mendorong kebutuhan elpiji,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo dalam keterangannya, Rabu (12/6).
Tak kurang dari 403.360 tabung elpiji per hari dikucurkan sejak 6 Juni lalu. Totalnya, ada 2.6 juta tabung elpiji digunakan masyarakat Sumut pasca lebaran. Maka dari itu, pangkalan siaga tetap melayani masyarakat meski hari libur.
Peningkatan penyaluran elpiji ini, kata Roby, dilakukan sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri. Periode 1 sampai 5 Juni, penyaluran juga bertambah sebesar 6 persen ketimbang kondisi normal. Angka itu setara 407.115 tabung per hari. Total yang disalurkan di Sumut, mencapai total 2.03 juta tabung.
“Peningkatan penyaluran juga menyentuh Kabupaten Serdang Begadai, Simalungun dan Labuhan Batu Selatan yang sempat dilanda isu kelangkaan. Labuhan Batu mendapat tambahan penyaluran terbesar hingga 28 persen. Hal ini juga untuk meredam aksi pengecer yang menaikkan harga elpiji. Sementara Serdang Begadai dan Simalungun menerima penambahan 8 persen dibanding normal,” jelas Roby.
Satgas Pertamina MOR I pun melakukan inspeksi ke pangkalan. Itu dilakukan, untuk menekan timbulnya isu kelangkaan yang dimanfaatkan pengecer. Dalam inspeksi tersebut, Pertamina menekankan kepada pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer dan agar menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan elpiji bersubsidi, Pertamina MOR I memperkuat ketahanan stok. Rata-rata stok yang tersedia, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 20 hari ke depan,” pungkas Roby. (Alex)