Pelayananpublik.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan akan mengkaji harga tiket pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kajian dibuat supaya perusahaan maskapai penerbangan pelat merah itu bisa memberikan harga lebih murah kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah tertentu.
“Garuda ini terus kami review (kaji), insya Allah ke depan kalau kami ke depan bisa lebih baik harusnya, kami akan coba untuk memberikan harga yang lebih baik. Jadi memang ada daerah-daerah yang harus kami pikirkan untuk bagaimana memberikan tiket lebih murah,” kata Rini, Senin (10/6).
Harga tiket pesawat belakangan ini sejak akhir 2018 silam dikeluhkan mahal. Lonjakan harga tiket tersebut telah mengakibatkan penurunan pada jumlah penumpang pesawat pada arus mudik tahun ini.
Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik yang menggunakan pesawat sejak H-7 hingga H+4 Lebaran turun sampai dengan 31,64 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari data per tanggal 10 Juni pukul 13.00 WIB, jumlah pemudik baik saat arus mudik dan saat arus balik dari H-7 hingga H+4 Lebaran dengan menggunakan pesawat mencapai 2.665.389 orang. Padahal pada periode yang sama 2018 lalu, jumlah penumpang pesawat mencapai angka 3.899.278.
Sebetulnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga tiket termasuk merevisi turun tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. Namun, upaya itu tak kunjung membuahkan hasil karena harga tiket masih tinggi.
Atas kondisi tersebut, pemerintah akhirnya menimbang opsi membuka peluang bagi maskapai asing untuk masuk dalam negeri. Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran maskapai asing merupakan opsi terakhir pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Upaya itu akan dilakukan setelah semua strategi penurunan harga tiket sudah dilakukan pemerintah. Namun demikian, Menteri Rini enggan menanggapi rencana pemerintah untuk mengundang maskapai asing ke dalam negeri agar harga tiket pesawat turun.
Diketahui, saat ini ada dua grup maskapai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yakni Garuda Indonesia Group dan Lion Group. Garuda Indonesia membawahi beberapa maskapai, seperti Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air. Sementara, Lion Air Group memiliki anak usaha yang terdiri dari Batik Air, Wings Air, dan Malindo Air. (Wen)
sumber: cnnindonesia.com